bag 01. Chaterine Lubrick.

13 0 0
                                    

*****

"Sakit sekali ..." di mana aku? Ahh benar, ini kehidupanku yang ke 99. Kali ini, aku menjadi siapa?

    Baju lusuh ini, bau menyengat apa? Kepalaku rasanya sangat sakit. Ini di mana? Kandang kuda? Apa kini aku menjadi seorang pelayan atau budak?

    Oh ... ingatan yang muncul tiba-tiba ini. Ternyata tubuh yang aku gunakan saat ini bernama Chaterine Lubrick, salah satu keturunan Kaisar saat ini.

   Aku tidak menyangka kali ini aku akan menjalani kehidupan sebagai seorang putri di kekaisaran. Tapi yang menjadi masalah adalah, Chaterine adalah putri tidak sah Kaisar Elenio Lubrick. Ibu Chaterine adalah seorang rakyat biasa yang tidak sengaja tidur dengan Elenio, dan mengandung Chaterine diam-diam. Setelah di lahirkan di sebuah desa kecil, beberapa tahun kemudian Ibu Chaterine meninggal dunia, saat itulah Chaterine di bawa ke istana. Namun, sampai di istana, Chaterine mendapatkan perlakuan tidak baik dari keluarga kekaisaran. Bahkan para pelayan selalu mencemooh dirinya. Menyedihkan sekali.

"Sial, aku bahkan berada di kandang kuda sekarang." Aku pikir ini lebih buruk dari kehidupanku sebelumnya. Bagaimana tidak, aku ada di kandang kuda karena seorang pelayan yang memerintahkanku untuk membereskan kandang kuda.

"Yang benar saja!" Ku pikir aku harus melakukan sesuatu dengan takdir wanita ini. Ya aku yakin wanita ini belum ingin mati, dia pasti memohon untuk tidak mati saat dia sekarat. Dewa menyebalkan ini, kenapa memasukkan jiwaku kedalam tubuh gadis merepotkan seperti ini.

"Nona, apa nona sudah selesai?" Oh, si pengganggu itu sudah datang. Namanya Lyn, dia adalah pelayan yang seharusnya melayaniku. Chaterine datang ke istana saat berusia 12 tahun. Dan sekarang, tubuh ini berusia 16 tahun. Menyedihkan sekali, hidup seperti ini selama 4 tahun lamanya, bahkan di istana kekaisaran sekalipun. "Jika sudah, cepat bersiap, anda tau, malam ini adalah pesta kedewasaan pangeran ke 2."

    Pangeran ke 2, Hacio Lubrick. Dia adalah Kakak Chaterine yang ke dua, Chaterine memiliki 3 saudara yang semuanya adalah laki-laki. Ketiganya adalah orang yang di pandang tinggi di negara ini, bahkan sebelum aku mati di kehidupan sebelumnya.

"Nona, apa anda mendengar saya?" Apa yang dia lakukan, sepertinya aku harus melakukan sesuatu dulu pada manusia satu ini, tidak baik jika aku harus terus di perlakukan rendah oleh pelayan kurang ajar ini!

"No.na ..." kau terkejut? Benar, seharusnya seperti itulah kau melihatku.

"Kau berani memerintahku ya, Lyn!"

"Nona, apa maksud anda, apa anda sakit anda terlihat berbeda." Tentu saja aku berbeda, kau sangat senang saat menyudutkan dan memerintahku benar?

"Apa itu yang kau katakan setelah mengurungku di sini semalaman?"

"No.nona saya tidak ..." aku pikir satu tamparan cukup untuk memperingatkannya. Tapi aku tidak ingin melakukannya sekarang, lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan jika dia berani berulah lagi.

"Cepat siapkan air untuk mandi."

"Baik, Nona." Sialan, kenapa aku harus masuk ke tubuh gadis ini. Dia bahkan memiliki tubuh yang lemah, tapi sebenarnya, dia memiliki energi yang cukup kuat, jika aku melatihnya sedikit saja, mungkin aku akan membuat tubuh ini sedikit lebih berguna.

****

"Lyn, apa ini?"

"No.nona apa maksud anda?"

"Kau ingin aku mandi dengan air dingin setelah aku keluar dari kandang kuda yang dingin itu?"

"Ma.maafkan saya Nona, saya akan menggantinya segera." Benar-benar keterlaluan. Harus aku apakan pelayan yang melawan tuannya sepertinya ini. Dulu saat aku menjadi bangsawan di kehidupanku entah yang ke berapa, semua pelayan bahkan menghormatiku. Sekarang, saat aku menjadi seorang putri, bahkan seorang pelayan dengan terang-terangan berani menghinaku.

"Nona, airnya sudah siap."

"Lain kali, jika kau melakukan kesalahan lagi, aku tidak akan mengampunimu."

"Ma.maafkan saya, Nona. Maafkan saya." Memang seharusnya aku bersikap keras sejak awal agar aku tidak di remehkan. bagaimanapun, tubuhku ini adalah putri seorang kaisar. Bagaimana mungkin seorang pelayan berani melakukan hal semacam ini kepada seorang putri.

     Bukan hanya saat mandi, saat makanpun, makanan yang di berikan kepada Chaterine adalah makanan dingin yang entah kapan di buat, selain itu, di meja makan hanya ada bubur lembek yang bahkan membuatku mual saat melihatnya.

"Apa-apaan ini!" Apa mereka serius memberikan aku bubur ini untuk di makan. bahkan ini sudah dingin.

"Ada apa Nona?"

"Kau bertanya ada apa Huh! Makan itu!" aku sangat kesal sekarang. Walaupun Chaterin adalah putri kaisar yang di abaikan. Tapi apa pantas dia di perlakukan seperti ini? Bahkan hewan lebih mulia dari pada gadis ini. Apa Dewa benar-benar sangat membenciku dan membuatku masuk ke tubuh gadis menyedihkan ini?

"Ta.tapi Nona ..."

"Kenapa kau tidak memakannya? Cepat makan itu, dan jangan menyisakan sedikitpun." Si pelayan kurang ajar ini bahkan tidak mematuhi apa yabng aku katakan. Kalau begini, seperti rencana awal. Aku segera berdiri dari kursi makan, berjalan mendekatinya dan menamparnya dengan sangat kencang, aku yakin itu terasa sangat sakit, salah sendiri mengabaikan ucapanku. 

"No.nona ..."

"Apa kau tau apa siapa yang kau panggil barusan. Aku adalah Tuan putri. Beraninya kau memanggilku Nona. Apa kau sedang menghina keluarga kaisar!"

"Ti.tidak Tuan putri ma.maafkan saya, saya bersalah, maafkan kecerobohan saya." Rasabnya belum cukup hanya dengan menampar si tidak tahu diri ini. Apa sebaiknya aku memecatnya. lagi pula, di sini ada sekitar 7 pelayan wanita dan 4 pekerja pria tanpa prenjaga. Di dalam ingatan Chaterine, Istana yang dia tinggali bernama Istna Safir biru, karena pondasi bangunan ini dulunya di buat dari batu safir biru raksasa yang melegenda. Walaupun begitu, Istana ini terlalu besar untuk di tinggali oleh Chaterine sendirian dan hanya dengan para pelayan. Terlebih, tidak semua pelayan di istana itu jujur. Contohnya, anggaran yang di berikan oleh Kaisar, entah bagaimana tidak pernah sampai di tangan Chaterine, sebenarnya CHaterine tau bahwa dia di asingkan bahkan oleh para pelayan. Tapi karena dia sadar diri bahwa dia adalah rakyat biasa, Chaterine menerima semua itu begitu saja. Tapi sekarang, aku bukanlah Chaterine yang dulu. Aku akan merubah semuanya dari awal lagi, meskipun harus melakukan hal gila seperti dulu. Chaterine, kau tenang saja, aku pasti akan membuatmu beristirahat dengan tenang di alam sana, dan biarkan aku yang merubah hidupmu yang menyedihkan ini.

"Kau aku pecat!"

*****

Living as a Neglected Imperial FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang