Typo adalah bagian dari estetika!
——~ • ~——
Sebagai seorang vampir yang hidup dizaman modern, Juyeon hanya peduli pada kebebasan dan segala kesenangan yang bisa ia nikmati. Namun, Juyeon tak menyesal telah bertemu dengan Kim Younghoon, yang telah membelenggu hidup dan kebebasannya.
——~ • ~——
Langit sedang menangis malam itu. Meski begitu, air tidak dapat menghambat dunia malam untuk tetap berjalan. Seperti yang terlihat disebuah kelab malam di daerah Gangnam, musik tidak berhenti, dan manusia-manusia frustasi yang haus akan pelampiasan datang silih berganti. Semakin larut bahkan semakin ramai seolah tiada habisnya. Juyeon hanya memerhatikan keramaian disekitarnya dengan segelas martini di tangannya. Vampir muda itu tidak berniat turun ke lantai dansa karena sedang lapar. Sedari tadi ia hanya menatapi orang-orang yang berlalu lalang, maupun berkerumun, mencari seseorang yang pas ia jadikan mangsa malam ini.
Sudah banyak sebenarnya, pengunjung lain, maupun jalang dan gigolo yang berusaha mendekatinya karena parasnya yang rupawan. Mereka silih berganti mengerumuninya seperti ngengat yang menemukan sinar lampu. Alasan mengapa Juyeon tidak tertarik dengan mereka adalah karena aroma dan rasa darah orang yang sering melakukan hubungan intim tidak senikmat perawan ataupun perjaka. Ia tidak tahu mengapa bisa seperti itu, namun ia memilih tidak ambil pusing. Ia biasanya menerkam manusia-manusia malang yang biasa melintas disebuah gang kecil nan gelap didekat tempat tinggalnya. Namun, karena tindakannya telah terendus para pembasmi vampir, ia terpaksa mencari makan di kelab malam langganannya.
Cukup lama Juyeon mencari mangsa, hingga akhirnya ia menemukan seorang wanita tergeletak di sofa dengan keadaan lemas. Ia menduga, jika wanita itu telah mabuk berat, dilihat dari tatapannya yang sayu. Ia segera melancarkan aksinya untuk menggoda wanita itu. Juyeon segera bergerak cepat membawa wanita itu keluar dari kelab, dan membawanya kedalam celah sempit yang masih bisa dimasuki manusia diantara kelab dan bangunan pertokoan. Ia mulai mengamati keadaan sekitar, sebelum mulai menancapkan taringnya dileher mulus mangsanya.
Juyeon terlena karena rasa darah korbannya yang cukup nikmat di pengecapnya. Namun, tak lama ia mulai merasa tenggorokannya terbakar, dan tubuhnya lemas. Rasa pening yang hebat mulai melandanya, hingga ia membiarkan mangsanya terjatuh dan tergeletak didekatnya. Tak lama, kesadarannya mulai menipis. Juyeon terbaring lemas disamping mangsanya yang juga telah tidak sadarkan diri. Sepasang kaki berbalut pantofel adalah hal yang terakhir ia lihat sebelum kesadarannya benar-benar menghilang.
——~ • ~——
Sinar mentari merangsek masuk melalui jendela tanpa tirai, menghujani wajah Juyeon dengan ganas, hingga lelaki itu terbangun karena rasa terbakar diwajahnya.
Ia membuka mata dengan perlahan, sembari refleks menggerakkan tubuhnya kesisi yang lebih teduh, menghindari cahaya mentari yang dapat melukai kulitnya. Ia merasa tubuhnya sangat lemas, kedua pergelangan tangan dan kakinya pun, terasa panas terbakar walau sudah menghindari sinar matahari. Tak lama ia menyadari jika ia tangan dan kakinya telah dibelenggu oleh borgol yang terbuat dari perak. Juyeon mencoba melepaskan borgol-borgol itu, namun gagal karena belenggu yang terbuat dari perak dapat menyakiti kulit vampir dan menyerap energi mereka. Juyeon berdecak, merasa kesal karena kini ia lemah dan tak berdaya, dan Juyeon benci perasaan itu. Kepalanya masih terasa berdenyut, dan kerongkongannya terasa terbakar. Ia yakin darah wanita yang kemarin ia jadikan mangsa mengandung vervain, sejenis racun yang dapat membunuh vampir dalam dosis besar. Beberapa tetes cairan laknat itu saja, dapat membuat vampir merasakan efek seperti yang Juyeon rasakan sekarang. Juyeon tidak bodoh untuk mengetahui bahwa apa yang terjadi padanya telah direncanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [Random Pair Oneshoot]
FanfictionDari kapal besar, berkembang hingga kapal minor dalam jagad dunia per bl an kpop yang ujo selaku author tumpangi. ‼️WARNING‼️ Cerita ini mengandung konten BxB alias boyslove, homophobic harap mundur teratur. Dom: Younghoon, Sangyeon, Felix, Ravn...