5. oLeander Flower (1)

366 72 4
                                    

Leander sekarang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna lavender dengan celana kain selutut yang berwarna coklat. Ia sedang bersiap untuk undangan minum teh di kediaman Ratu Laluna.

"Rudy, tolong potong rambutku, itu sudah terlalu panjang, susah untuk melihat, sangat mengganggu". Pintanya sambil memegang helai rambut panjangnya yang masih basah.

"Baik, yang mulia, apa tidak perlu meminta penata rambut untuk memotongnya?". Leander terlihat berfikir sebentar, dan menganggukkan kepala.

"Ya, begitu lebih baik".

"Kalau begitu saya akan menghubunginya sebentar, saya permisi". Rudy keluar dari kamar, meninggalkan Leander dengan beberapa pelayan di sana.

"Sudah jam berapa sekarang?". Ia bertanya pada salah satu pelayan yang ada di sana.

"Sekarang sudah jam tiga sore, yang mulia". Pelayan tersebut menjawab dengan sedikit menunduk, tidak berani menatap sang pangeran.

Leander tetaplah sama dengan pangeran terkutuk  yang dikucilkan yang selalu dia lihat saat melayaninya. Tapi sekarang pangeran tersebut berubah drastis, caranya berpakaian, berbicara, bersikap, dan bahkan ingin memotong rambut yang sengaja dia panjangkan untuk menutupi matanya. Mengingatnya saja sudah membuatnya merinding dan gelisah, seakan-akan pangeran yang dia layani sekarang bukanlah pangeran yang orang-orang ketahui.

Leander berjalan ke arah sofa dekat meja belajarnya dan duduk di sana. Di meja ada secangkir teh dengan toples kue kering yang baru.

Leander membuka toples kue kering tersebut dan mengambil satu. Tanpa ragu-ragu, Ia langsung memasukkan kue kering ke dalam mulut, tanpa digigit terlebih dahulu.

Setelah mengunyah beberapa kali, alisnya mulai berkedut. "Apa- ini jahe?!!" Teriaknya dalam hati.

Segera ia menelan kue kering yang sudah hancur dengan paksa kemudian menyambar cangkir teh dan meminumnya.

Clang! Leander meletakkan cangkir teh kosong kembali ke meja.

[Eh? Kau tidak suka kue jahe?] Crystal dengan nada penasaran semakin membuat alis Leander berkedut.

"Berisik". Ia berbisik sangat pelan dan hanya Crystal yang dapat mendengarnya. Leander menghela nafas dalam, dia benar-benar tidak suka dengan jahe, baik di kehidupan sebelumnya dan saat ini.

[Mungkin aku harus meminta seseorang untuk membuatkan mu jus jahe lain kali? Pffft] Leander tidak tahu harus bereaksi apa lagi karena masih merasakan kue jahe yang menari-nari di lidahnya dan hanya memilih diam saja.

Beberapa saat kemudian pintu kamar Leander terbuka. Di sana ada Rudy dan seorang wanita dewasa tiga puluhan tahun yang membawa koper di tangan kanannya.

Mereka berjalan ke arah Leander yang sedang duduk di sofa. Rudy memperkenalkan wanita itu kepada Leander.

"Yang mulia, ini penata rambut yang akan memotong rambut anda, namanya Rue". Wanita tersebut memberi hormatnya kepada Leander "Salam untuk matahari terbit Kekaisaran".

Leander memberi isyarat kepada Rue untuk mengangkat kepalanya, dan ia menurut. Rudy kemudian menuntun Leander untuk duduk di kursi meja rias dengan kaca oval besar.

Rue, wanita penata rambut tersebut mulai membuka koper yang dia bawa dan mengambil sisir juga gunting rambut yang terbuat dari bahan stainless.

"Yang mulia, anda mau model rambut yang seperti apa?". Leander terlihat berfikir sebentar kemudian menjawab "Potong pendek biasa saja, setidaknya cukup untuk tidak menggangguku saat beraktivitas, sisanya terserah mu saja".

THE SECOND PRINCE : LEANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang