Hi guyss!
Aku balik lagi nih
Happy enjoy ya!
********
Sang surya telah menampakkan dirinya. Begitupun dengan seorang gadis yang sudah bersiap diri untuk memulai kehidupan barunya. Dialah Keryl, atau lebih tepatnya Karenina Keryl A. Gadis berumur 16 tahun yang sedang mengawali masa remaja nya di Star High School. Hari ini ia akan menjalani kehidupan menjadi seorang remaja yang sangat ia tunggu-tunggu selama ini.
Namun, Keryl adalah seorang yang kurang percaya diri dalam melakukan suatu hal. Untuk itulah di masa remaja ini ia ingin memperbaiki kehidupannya selama ini. Dia memiliki niat untuk merubah jati dirinya menjadi seseorang yang tangguh dan selalu tampil percaya diri. Hanya saja ada satu hal lagi yang mungkin tidak dapat ia ubah untuk sekarang ini.
Apa itu?. Mungkin waktu yang dapat menjelaskannya.Keryl POV
Pagi ini merupakan hari yang akan menjadi awal dimulainya masa remajaku. Kenapa? Yupss, hari ini aku akan memasuki kelas pertamaku di Star High School sebagai murid baru.
Tepat hari ini juga aku pertama kalinya merasakan MOS / masa orientasi siswa yang mungkin akan berbeda dari MOS ku dulu saat memasuki sekolah menengah pertama. Jujur aku itu tipikal orang yang pemalu jika bertemu dengan orang baru, tidak hanya itu aku juga orang yang sulit untuk berinteraksi dengan orang lain apabila mereka tidak menyapaku duluan. Namun, hari ini aku akan mencoba tantangan baru yaitu menghilangkan kelemahanku itu. Aku ingin menjadi lebih berani.
Saat ini aku sudah tiba didepan gerbang sekolah ku untuk menuju tempat yang sudah dipersiapkan dalam MOS ini. Terlihat sudah banyak murid lain yang berkumpul di tengah lapangan. Untung saja kali ini aku tidak terlambat, karena kalau sampai aku melakukan hal itu hukuman akan langsung melayang padaku.
“Hai,,kenalin gue Elvia. Loe?” Tanya seorang murid disampingku.
“oh, hai,,aku Keryl.” jawabku tersenyum dengan agak tegang.
Yahh, inilah sifatku. Selalu merasa takut bila pertama kali bertemu.
“Santai aja kali, muka loe tegang banget. Gue gak bakal gigit loe kok,,hahaha”
“Oh iya, btw loe masuk jurusan apa?” tanyanya.
“Aku masuk jurusan IPS. Kalau kamu?”
“Waahhh jjinjaa!!?? Gue juga IPS, jangan-jangan kita jodoh lagi, hahaha” teriaknya heboh.
Aku hanya bisa menanggapinya dengan senyuman. Terlihat bahwa dia adalah orang yang ceria dan tentunya ramah.
“eh iya, denger-denger nih katanya Ketosnya ganteng tapi dinginnya minta ampun. Katanya dia juga tipikal cowok yang terlalu cuek dengan perempuan.”
“Hmmm, benarkah?” jawabku dengan acuh-tak acuh.
Entah kenapa aku kurang tertarik dengan pembahasan mengenai kaum laki-laki. Setampan-tampannya dia kalau dia bukan jodohku itu bukan urusanku.
“Yakk!! kok loe jawabnya lemes gitu. Loe belum tahu aja setampan apa dia.”
“Sudahlah, lebih baik kita ikuti arahan mereka saja. Sepertinya sebentar lagi acara akan dimulai.”
Aku dan Elvia mengikuti arahan kakak kelas yang ada disini. Untuk pembukaannya, kami hanya mendengarkan sambutan dari kepala sekolah serta perwakilan guru dari sekolah ini. Setelah selesai, akhirnya inilah waktunya Ketos yang katanya tampan itu muncul diatas panggung untuk memberikan pidatonya.
“Ehem, kenalin gue Arkanio Althaf Dalerix selaku ketua osis Star High School yang akan membimbing kalian selama masa orientasi siswa 3 hari ini bersama rekan-rekan gue. Gue gak akan lama-lama buat bicara di depan kalian. Hanya ini yang cukup kalian lakukan selama disini, yaitu patuhi semua aturan dan ikuti acara ini hingga selesai. Jangan banyak ngeluh. Ok, cukup segini aja. Sekarang kalian bisa melanjutkan kegiatannya bersama mereka.”
Itulah beberapa patah kata yang diucapkan oleh ketua osis yang katanya tampan itu. Cukup singkat, jelas dan tegas. Selama ia berbicara, Elvia yang duduk disampingku selalu berteriak heboh dengan apa yang dilihatnya tadi. Sedangkan aku hanya bisa terdiam melihat suasana yang riuh akan teriakan para gadis terlebih karena posisiku yang berada di bagian paling belakang membuatku sulit untuk melihat siapa yang sedang dihebohkan itu. Lagipun aku tidak berniat untuk melihatnya.
**********
Saat ini aku dan juga El sedang berada dikantin untuk membeli makanan dan minuman. Kami juga semakin akrab. Panitia hanya memberi waktu istirahat selama 30 menit saja setelah itu kami harus mengikuti kegiatan lain yang diberikan.
“Keryl, loe mau beli apa?”
“Gue bakso sama jus alpukat aja. Gue tunggu di meja sana ya El?”
“Okayyy”
Selagi Elvia memesan makanan, aku pergi menuju bangku kosong yang tadi aku tunjuk.
Brukkk~
“Aaww, kalau jalan liat-liat dong!!!” Seruku.
Entah kenapa kali ini aku memberanikan diri untuk melawan dan melihat wajah orang yang telah membuatku jatuh. Beginilah aku jika sudah terlalu kesal akan sesuatu, hehehe.
“Gilaaa, ganteng banget nih cowok. Eh eh apaan sih gue. Udah gila kayaknya” Batinku berkata.
“-“
Kalian tau apa reaksinya setelah buat aku jatuh. Datar. Hanya kata itu yang dapat menggambarkan raut wajahnya saat ini. Dan hal itu membuatku semakin kesal.
“Kok diem aja sih, gak punya mulut ya loe. Kalau ada orang jatuh apalagi ini ulah loe seharusnya loe itu bantuin ata-“ Ucapanku terpotong karena cowok itu pergi gitu aja.
“Hei!!! Mau kemana loe?” Teriakku
“Ishh dasar cowok gak ada akhlak!” gerutuku.
Entah keberanian darimana aku berteriak seperti itu kepadanya.
*******
Thanks a lot yang udah baca part ini
Buat yang mau ngasih saran boleh kok, koment aja
Spam next yuks
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector
Teen Fiction"Gue kira loe itu pelindung bagi gue, tapi ternyata loe perusak" - Karenina Keryl. A "Loe itu kebahagiaan buat gue, tapi gue pikir gue bukan kebahagiaan buat loe" - Arkanio Althaf Dalerix Dua remaja yang sedang mengalami dinamika kehidupan mereka. B...