Hi guys !Semoga kalian suka sama cerita ku kali ini🥺.
Berusaha untuk up sampe ending nih. Doain sanggup ya...________
Plakkk
Tamparan keras menghampiri pipi kiri ku. Semua ini bersumber dari kejadian itu, kejadian naas yang membuatku menjadi korbannya. Semua ini bukan salahku. Mereka salah paham, berkali-kali kujelaskan. Tapi nasi sudah menjadi bubur, mereka semua lebih percaya dia daripada diriku.
Perkataanku hanya dianggap angin belaka.
Dia, orang yang membuat hidupku berubah.
Dia, penyebab semua ini.
“Dasar anak gak tau diri! udah untung kamu saya terima selama ini, kalau saja saat itu saya tidak sedang dalam keadaan terpaksa, mana mau saya merawatmu hingga detik ini” bentak lelaki paruh baya yang mana adalah Ayahku sendiri.
Tamparan sekali lagi kurasakan, pukulan, bahkan tendangan Ayah berikan kepadaku.
Saat ini diriku hanya bisa pasrah menerimanya, tersungkur jatuh kelantai, meringkuk menahan sakit. Hingga semuanya menggelap.
Sekilas memori masa lalu teringat diingatanku hingga detik ini, selalu melayang dipikiranku akan ucapan Ayah pada waktu itu.
“-mana mau saya merawatmu hingga detik ini”
Kalimat itu, bukankah seorang Ayah sudah pasti akan merawat anaknya sendiri, tapi kenapa ia berkata seperti itu. Sempat ku berpikir apakah aku bukan anaknya, namun sejak aku kecil, Ayah yang kukenal hanya dia, tidak ada yang lain. Keluarga yang kukenal juga hanya mereka.
Perlahan kutepis pikiran itu, ku mencoba untuk menjalani kehidupanku sembari mencari semua kebenaran yang ada.
________
Gimana gimana part 1 ini??
Lanjut gak nihYuk komen next untuk part selanjutnya
Makasih buat yang udah baca ceritaku ini🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector
Teen Fiction"Gue kira loe itu pelindung bagi gue, tapi ternyata loe perusak" - Karenina Keryl. A "Loe itu kebahagiaan buat gue, tapi gue pikir gue bukan kebahagiaan buat loe" - Arkanio Althaf Dalerix Dua remaja yang sedang mengalami dinamika kehidupan mereka. B...