Hope u like it,
Jangan lupa vomment, dear❤️
•••••Sungguh, Hatiku mencelos melihat wanita yang amat kusayangi menderita seperti ini.
Diam-diam kedua tanganku mengepal erat penuh dendam.
"Mom tunggu disini, Ok?"
Ucapku lembut sambil membantunya duduk di tepi ranjang berukuran king size miliknya.
Ia hanya mengangguk samar dengan mata yang setengah terpejam.
Aku kembali dengan segelas susu hangat yang masih mengepul di udara.
Saat memasuki kamar kulihat tangis Mom sudah mereda.
Matanya berbinar menatap minuman favoritnya yang kini ada di genggamanku.
Mataku memejam sejenak saat menyadari Mom sudah meminum susu tersebut. Seketika berbagai perasaan bersalah menyergapku.
Aku menyayanginya tentu saja.
Tapi sungguh, lebih baik ia mati daripada melihatnya menderita seperti ini. Sekalipun harus dengan tanganku sendiri.
"Maafkan aku, Mom"
Lirihku pelan saat mendengar pecahan gelas yang bertubrukan dengan lantai.
Aku memberanikan diri untuk membuka mataku dan melihat tubuhnya yang sudah terkapar di lantai. Sama sekali tak berdaya.
Tanpa sadar, air mataku menetes deras saat menggendong tubuh lemahnya menuju mobilku.
Aku akan mengantarnya ke peristirahatan terakhirnya dengan cara yang terbaik.
Mataku masih berkaca-kaca saat melihat wajah damainya yang selalu menjadi favoritku selama ini, sebelum memantapkan untuk menimbun tubuhnya dengan seonggok tanah yang akan merubahnya menjadi senyawa organik beberapa hari lagi.
"Semoga kau tenang disana. Aku selalu mencintaimu, Mom"
Aku memberinya sebuah ciuman selamat tinggal terakhir sebelum bertolak meninggalkan hutan itu di antara gelapnya pepohonan malam yang begitu mencekam.
•••••
Haii, ini chapter kedua di cerpen ku, singkat ya? Tapi emang secara keseluruhan cerpen ini juga singkat banget.
Intinya, hope u like it❤️
Jangan lupa tinggalin jejak ya, para readers ku tersayang..
Dengan vote jika kalian merasa cerita ini sudah bagus dan layak untuk mendapatkan satu buah vote
Tapi, kalau menurut kalian ini belum layak mendapatkan vote, tolong sampaikan kritik yang membangun yaa
Jadi, jangan sungkan-sungkan untuk menyampaikan kritik dan kesan pesan kalian yaa..
See you on the next chapter, dear✨
KAMU SEDANG MEMBACA
PULANG
Short Story--------------- "Bukankah sudah pernah kukatakan sebelumnya untuk jangan pernah melihat apalagi menilai sesuatu hanya dari tampilannya saja? Maka bersiaplah untuk terjebak saat kau tidak mendengarkan perkataanku." ---------------- Don't trust what y...