Pagi-pagi sekali, Ghea beserta keempat temannya sudah melewati ritual rutin yaitu mandi pagi. Mereka sangat antusias hari ini karena mereka akan berkenalan satu sama lain dan memilih Myth (pembimbing). Mereka berdoa semoga memiliki pembimbing yang sama.
Setelah siap, mereka berlima pergi menuju aula. Karena acara akan tetap dilaksanakan di aula. Diperjalanan menuju aula, Aurum lah orang yang paling ceria. Dalam selangkah ada saja kelakuan nya yang bisa bikin orang yang melihatnya geleng-geleng. Tapi, dengan adanya dia perjalanan menuju aula tidak seperti dikuburan. Sepi dan menyeramkan. Hahaha
Disepanjang jalan, sudah rame dipadati oleh siswa siswi baru. Mereka sama antusias nya dengan 5 serangkai.
Sesampainya di aula, mereka langsung mencari tempat duduk sekalian mencari keberadaan Raja.
"Mana si tuh anak. Udah dibilang ketemu secepatnya di aula," cerca Aurum kesal.
"Sabar rum. Nah tuh dia anaknya," ucap Ghea sambil nunjuk ke arah Raja yang jalan bersama 2 temannya.
(Anggap aja visual Raja)
Memang ya aura seorang Raja tak bisa ditolak. Hahaha.
"Oi Ajaaa sini," teriak Aurum. Keadaan yang memang lagi rame-ramenya mau tak mau buat semua tatapan tertuju padanya. Malu gak tuh.
"Oi rum, jangan teriak-teriak lah. Astagfirullah nih anak," ucap Raja setelah bergabung dengan mereka. Memang kelakuan Aurum bikin semua geleng-geleng kepala. Tapi, Aurum tak ambil pusing dengan itu semua. Karena bagi dia selagi bisa buat bahagia kenapa gak.
"Ya lu si lelet bener kek siput. Oh ya itu dua curut siapa?" Tanya Aurum
"Oh ini. Iya lupa kenalin gara-gara lu si rum," cerca Raja sambil menoyor kepala Aurum.
"Ekhem. Mau sampai kapan berantemnya. Tuh kasian si curut gk dikenalin dari tadi," kesel Ghea pada dua mahluk didepannya. Semua orang yang mendengar kalimat panjang dari mulut Ghea merasa terpukau. Karena baru kali ini dia berbicara sepanjang itu. Ya walau gak panjang-panjang amat si.
"Wah ge, bagus-bagus ada kemajuan," ucap Raja cengo.
"Alay," tampang sinis dari salah satu curut yang Raja bawa.
"Oh iya lupa. Nih kenalin. Ini Amer dan ini Nijam. Teman sekamar gue," jelas Raja.
Mereka semua pun berkenalan."Oh ya, ini juga kita ada dua teman baru. Yang ini Aiko dan yang ini Egii," jelas Sastra. Aiko dan Egii hanya membalas dengan senyuman.
Merekapun berbincang dengan riang. Terutama Aurum. Banyak cerita yang ntah darimana dia dapatkan.
10 menit kemudian semua team
Gods telah memasuki aula. Suasana rame berubah menjadi senyap."Selamat pagi semua. Bagaiaman pagi ini? Semangat? Ya harus semangat. Jadi pagi ini saya akan membagi kelas serta kalian memilih Myth dengan cara mengundinya." Ucap Tartaros. Saat ini perasaan para siswa-siswi sedang jedag-jedug. Apakah mereka sekelas atau berbeda kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Pejuang Olympus
General FictionKisah yang menceritakan 15 pejuang yang menjalankan sebuah misi bersama demi naik ke tingkat selanjutnya. Mereka dibimbing oleh 1 pembimbing yang biasa disebut Myth. Bagaimanakah kisah mereka? Apakah mulus dan bisa sampai tingkat akhir? Adakah yang...