HERAN - 01

11 4 1
                                    


seorang Pria berumur terlihat sedang menjambak rambut seorang gadis dan membawa nya ke sebuah tempat gelap dan berdebu yaitu gudang.

"A-ayah.. sakit, maafin Lena akh!" ringis gadis itu sambil memegangi tangan Pria tadi yg ia panggil ayah.

Pria itu melepas jambakan nya dari rambut gadis itu membuat si gadis jatuh tersungkur di lantai dingin dan kotor.

"maaf kamu bilang?! setelah apa yang kamu lakukan ke istri saya tadi siang hah?! kalo saja istri saya tidak fokus saat makan mungkin istri saya jadi sakit karna makan-makanan tidak higienis seperti itu baj*ngan" ucap Pria itu lalu menampar wajah tembam remaja itu, sedangkan si gadis hanya bisa meringis dan menatap ayahnya yg sedang emosi.

Gadis itu menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Lena udah tutup makanannya dengan tudung saji ayah, itu bukan kesalahan Lena, pasti Abang yg buk-"

Plakk

satu tamparan berhasil melesat kembali di pipi tembam gadis itu membuat ia terdiam dan menatap kosong lantai kotor di bawah nya.

"jangan pernah kamu menyalahkan anak kesayangan saya! dia itu anak baik baik, bukan anak sial seperti kamu!" ucap ayahnya dengan sedikit penekanan di beberapa kata.

gadis itu menatap ayahnya lalu tersenyum, senyuman manis yang tidak dapat diartikan oleh ayahnya. ayahnya hanya menganggap kalau anak itu sudah gila, setelahnya ayahnya pergi meninggalkan nya digudang sendirian.

"anak kesayangan.." gumam gadis itu pelan dan sedetik kemudian berdecih.

"cih! bang Rangga hanya anak kesayangan ayah juga bunda, beruntung sekali orang itu" ucapnya lalu bangkit dengan sedikit ringisan karna luka dalam yg ia dapati.

Right! dia adalah Helena Kenzyana, gadis yg memiliki banyak sekali masalah di kehidupan sekolah, keluarga, dan tentunya percintaan.

Helena berjalan keluar dari gudang menuju kamar, namun saat ingin memasuki kamar ia mendengar gelak tawa dari arah ruang makan membuat kakinya melangkah menuju dinding pembatas menuju ruang makan.

Hahaha

"bunda sama ayah tenang aja, Rangga yakin Rangga bisa kok masuk ke perusahaan disana, toh prestasi Rangga lumayan" ucap seseorang yang kita kenal sebagai Rangga perdana, anak pertama dikeluarga Helena.

Helena tersenyum mendengar keceriaan dari keluarga kesayangannya itu, ntah berapa kali ia merasakan siksaan dari keluarga kandungnya itu namun Helena tetap saja menyayangi keluarga kecilnya.

kruyukkruyuk..

Helena kaget karna mendengar perutnya keroncongan, ia memegang perutnya lalu segera pergi menuju kamarnya tak lupa dan menutup pintu kamarnya.

di balik pintu ia bersender sambil mengusap perutnya pelan guna menahan lapar sambil berkata, "sabar Lena, tahan ya.. besok kan Lo kerja jadi laparnya besok aja ya".

Helena berjalan menuju meja belajar dan mengambil botol minum nya, membuka botol itu lalu meminum airnya.

"setidaknya bisa mengurangi rasa lapar" Helena menutup botol itu lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

disisi lain...

Abanggg..!

teriakan seorang gadis menggelegar diseluruh ruangan.

"Abang! bang bang bang.. ! liat geh pacar gua, aish so sweet banget kan!!!" ucap gadis itu sambil menunjukkan layar hp nya yg memunculkan roomchat yg lumayan panjang kepada org yg dipanggil seorang pria yg sedang memainkan gitar di balkon kamarnya.

"aduh apa sih ser, lu kenapa hah? kayak orang kesetanan aja" kesal Pria itu.

Gadis itu hanya bisa mencibir lalu berkata,"lo harus pake aplikasi ini sih bang biar Lo gak ngejomblo lagi!".

"gua jomblo gini banyak yang naksir, masalahnya gua ga Nemuin orang yang pas dihati gua njir yg ada malah pada bikin gua risih semua" ucap Pria itu sambil memetikan senar gitar dan bergumam kecil dan kembali berkata,"lagian itu aplikasi apa si?".

"haduh Abang gua yg ganteng tapi Bolot, ini tuh aplikasi yg bisa bikin kita chatan sama org dari daerah atau negara lain. pokoknya seru banget! gua bikinin deh buat Lo" ucap gadis itu sambil mengambil hp Pria itu lalu mengotak-atik hpnya.

sedangkan Pria itu terus memperhatikan gerakan lincah jari-jari adiknya, tak lama dari itu adiknya memberikan hp pria itu kembali dan menjelaskan bagaimana cara memulai pembicaraan atau mencari teman, dalam sekejap si pria itu pun faham.

"baguslah kalau udah faham, gih cari gebetan, gua mau uwu uwu dulu sama pacar gua babay Abang Gibran ganteng tapi Bolot" ucap Gadis itu tak lupa dengan lidahnya yg ia julurkan guna mengejek, lalu kabur agar tidak kena semprot.

"Sera sialan! awas Lo ya!" teriak pria itu kepada adiknya yg sudah pergi meninggalkan kamarnya.

Right! Pria itu adalah Gibran Aldiano dan adiknya bernama Sera fransisca, saudara kandung yg sangat sering bertengkar satu sama lain. walau begitu mereka saling menyayangi layaknya adik dan Abang.

Gibran mengambil hp nya lalu mengotak-atik isi hpnya untuk mencari teman, hingga salah satunya jarinya terhenti disuatu nama membuat ia tersenyum kecil,"Helena Kenzyana".

Gibran pun memulai obrolan di roomchat nya sebagai awal percobaan menggunakan aplikasi seperti adiknya.

Helena Kenzyana
Terakhir diliat 15.34 wib..

Gibran

p

p

p

misi..

Helena

iya?

Gibran

mau temenan?

Helena

silahkan, salam kenal gua Helena.

Gibran

salam kenal juga gua Gibran

semoga awet

sans aja ke gua

Helena

Mau awet? pakai aja pengawet

iya gua Sans kok, anyway udh dulu ya
gua ada urusan yg perlu gua urus

Read

"haha pengawet" kekeh Gibran sejenak, lalu kembali menatap layar hp nya,"lumayan" satu kata terucap dibibir Gibran.
Gibran kembali mengetikkan beberapa kata di hp nya.

Gibran

oke, see you ╰(^3^)╯

Read

setelah itu Gibran pun menaruh hp nya di meja lalu kembali memainkan gitarnya dan bernyanyi.




"ini baru awal dari pertemuan
kami, dan cerita inti kami pun
dimulai"

HERAN (Helena & Gibran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang