Hari ini hari dimana kematian bunda ges, udah 3 tahun loh dan sekarang mereka habis ngunjungin makam bunda a.k.a Vira <3
"KEMBALIKAN POKOKNYA KEMBALIKAN!!" -Thorn
"GAK MAU-!! INI PUNYA SORI POKOKNYA INI PUNYA SORI!!-" -Sori
"K-Kak Thorn, kak Sori hentikan!!-
Nanti Boneka nya rusak!!" Lerai Solar , ya Thorn dan Sori rebutan boneka Bunga Matahari"T-Tapi-!! Ini Punya Thorn! Bukan Punya S'Sori!!" Thorn kesal pasalnya Boneka ini adalah Miliknya, tapi Sori menginginkannya
"Ada apa ini? Kenapa sangat berisik padahal masih pagi." Halilintar menghampiri Solar, Sori dan Thorn yang tengah menundukan kepalanya, Halilintar melirik Solar lalu melirik Thorn dan Sori bergantian dan menghembuskan nafas kasar
"Umn etto k-kak Hali,, tadi Kak Thorn dan kak Sori berebut boneka bunga matahari.." ucap Solar dengan polosnya "Maaf karna tak bisa melerai mereka.." lanjut Solar Halilintar mengelua kepala Solar sambil teersenyum tipis "Tidak apa.." ucapnya
"K-Kak Hali! Sori Ingin mengambil boneka Thorn!! HUUH-!" Kesal Thorn Sori tak terima langaung membela dirinya
"H-habisnya kak Thorn selalu asyik bermain boneka itu dengan Shunshine! Sori kan j-juga mauuu!!~" Sori ikut ikutan kesal Halilintar yang paham pun hanya memasang wajah datar andalannya
"Thorn, Sori kalian sudah besar sudah beranjak usia 7 dan 8 tahun, bersikaplah dewasa karna kalian juga yang akan menjadi pembimbing Solar nanti." Thorn dan Sori terdiam mendengar ucapan sang kakak sulung
Benar juga, mereka sudah beranjak dewasa tapi masih suka bertengkar, bagaimana nanti jika Solar malah ikut ikutan?"Kalian .."
M
E
N
G
S
K
I
P"..." -all
Ruang makan hening, tak ada yang memulai pembicaraan seperti biasa bahkan Taufan yang biasanya berceloteh Ria diam
"Papa Solar mau ikut kursus memanah seperti kak ice" -Solar
Seketika seisi ruangan tersedak Chizevi yang awalnya kalem langsung melotot kearah putri nya itu
"YANG BENAR SAJA?! KAU SERIUS SOLAR?!" Kaget TauBla
" Shunshine kok tiba tiba mau ikut memanah?" tanya Thorn
"..ada tiga alasan kenapa Solar mau ikut kursus memanah,
pertama! Solar merasa Solar tak berguna jika diam saja dirumah!,
Kedua! Solar tak mau menjadi beban!,
ketiga! Solar ingin melatih fisik solar dan ketajaman mata solar! "
ucap Solar membuat seisi ruangan terdiam bingung mau merespon apa
"dan juga, Solar ingin berlatih bertarung dan menggunakan katana seperti kakak kakak.." lanjut Solar
"..kau yakin? Usiamu masih terlalu dini untuk ikut kursus memanah, apalagi latihan bertarung dan menggunakan katana, itu sangat berbahaya" jelas Amato khawatir, ia tak setuju jika putrinya mengikutu kursus memanah dan latihan bertarung , dan menggunakan katana
"aku yakin.. Walau aku tau usiaku masih sangat dini , tapi setidaknya aku bisa melakukan hal hal dasar bertarung, memanah, atau berpedang! Jika itu bisa kulakukan, maka.. Aku tak akan menganggap diriku beban.." jelas Solar tegas menatap amato dengan tatapan yang serius, sangat sulit dipercaya jika anak perempuan berusia 3 tahun mengatakan hal itu, biasanya diusia segitu mereka bermain dan belajar bersama
"Solar, kak Hali tidak menyetujui nya, walau Kakak tau keputusan kakak tak berpengaruh, tapi kakak sangat tidak setuju dengan keputusan kamu! Usiamu masih terlalu dini untuk melakukan itu semua!" tegas Halilintar menatap Solar intens "Yah mau juga aku setuju dengan kak hali, mau bagaimanapun juga usia solar masih terlalu dini, kita memulai latihan itu disaat umur 5 dan 6.." timpal Taufan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Sister Of Mafia!
ActionSolar Lyoryn, putri bungsu dari keluarga Lyoryn. Diusianya yang masih terbilang sangat dini, ia sudah bisa menguasai tehnik dasar Sihir dan ia sangat bijak. Membuat kesan hebat pada orang yang tau hal itu. Tapi siapa sangka, ia ternyata.. "Solar b...