[JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN]
03/Panti yang indah
Pukul 07:33 Dini hari, tapi Evzen belum saja berangkat ke sekolah, cowo itu sekarang uring uringan sendiri, repot setengah mampus mengurusi bocah tukang rusuh di hadapan nya
"Papa...ikut"rengek Atreo
Atreo, bocah itu semakin mempererat pelukannya di kaki kanan Evzen, kepalanya menengadah memandang cowo itu dengan mata berkaca kaca meminta belas kasihan Evzen
Kan nggak etis kalau Atreo di tinggal sendiri di dalam apartemen, auto mati kebosanan dia
"Treo...lo disini aja yah, jaga apartemen gue"
Atreo menggeleng tegas "gak"
Mampus!
Sumpah yah,Evzen itu nggak bisa ngebujuk anak kecil, mau di ajak takut nyusahin, di tinggal kasihan apalagi dia itu tipe cowo yang nggak tegaan gitu
"Ikut....papa"
"Ya kali, cil. Lo ikut gue ke sekolah yang ada bikin ribet"ucap Evzen
Atreo hanya menatap evzen dengan sendu saat cowo itu mulai meletakkan tas ranselnya di punggung, Tangan kecil Atreo saling meremas dengan kepalanya menunduk dalam di sertai bibir yang melengkung ke bawah
"Gak...tleo nggak akan epotin..anji"cicitnya
Evzen melotot memandang Atreo dengan tatapan horor
"Heh! Siapa yang ngajarin lo ngomong kasar, cil. Astagfirullah nyebut ,cil nyebut"ujar Evzen lantas mengusap dadanya pelan di sertai gelengan kepala, baru bocah kok ngomong kasar batin Evzen
Atreo hanya memandang Evzen dengan alis berkerut, sesekali menggaruk kepalanya karna kebingungan, maksud sang papa apa? Atreo nggak ngerti
"Asar?"
Evzen berdecak
"Kasar" "k-a-s-a-r, kasar"
"Asar"
"Serah lo dah,cil"
Evzen diam dengan berfikir berkelana mencari solusi atas masalah yang menimpahnya
"Anji...papa gak akal"ucapan atreo dengan memperlihatkan puppy eyesnya
Evzen spontan memukul pelan bibir Atreo saat bocah itu lagi lagi menyebutkan kata yang terdengar ambigu di telingannya
"Heh! Anjing mulu di omongin"
"Njing?"
"Anji....bukan njing...anji"
"Hah?"
"Anji....papa bukan njing"
"Janji ?"
Atreo menganggu,Evzen meringis pelan merutuki kebodohannya akibat tidak bisa mengerti bahasa anak kecil, sangat sangat dan sangat merepotkan
Lama cowo itu terdiam sampai akhirnya Sebuah ide muncul di kepala Evzen, ah! Ia baru ingat dengan Bu dena
Tanpa menunggu lama lagi cowo itu lantas menggendong Atreo membawa ya keluar dari apartemen, Atreo tertawa riang sembari bertepuk tangan kesenangan, mungkin ia mengira akan di ajak pergi ke tujuan sang papah
KAMU SEDANG MEMBACA
ATREO (ON GOING)
Novela Juvenil"Papa gendong" "Sini" "Papa lapar" "Yuk makan" "Papa mau susu" "Nih dot kamu" "Papa pengen mama baru" "Go!,kita cari" Plak "Heh! Ngadi ngadi !" Sel,27,juli,2021