Bab 2

479 77 21
                                    

1. Menolong si Juara Tahunan

Sepertinya dikeroyok anak-anak sekolah lain dan hampir mati, tidaklah membuat Sehun bosan mencari masalah. Ujian semester ganjil sebentar lagi tiba.
Tetapi anak yang untungnya terlanjur tampan itu seolah tidak peduli. Dia malah semakin gencar berbuat ulah.

"Tadi aku lihat warna-warni." Kata Seungyeol.

"Bagaimana kau tahu?" Chanyeol menatapnya penuh tanya.

Minho lebih asyik dengan makan siangnya. Dia tadi buru-buru berangkat sekolah, jadi tidak sempat sarapan. Sehun sedang di ruang guru—ayahnya diminta datang untuk menanyai keduanya perihal penyerangan itu. Sementara Namjoon dia sedang kena detensi membersihkan piala di ruangan ketua murid.

Seharusnya tidak selama itu. Tapi Namjoon sangat menghayati detensinya kalau sedang bersama Kim Seokjin. Semua sahabatnya pun tahu akan hal itu.

"Aku mengikuti cara Sehun dan Namjoon." Katanya. "Lagipula apa sih enaknya melihat CD seperti itu. Fetish anak jaman sekarang aneh."

Uhukk.. uhukk..

Chanyeol menepuk punggung Minho. Dia tersedak makanannya sendiri—bercampur kaget dengan ucapan Seungyeol yang memang frontal langsung ke intinya.

"Iya, betul." Kata Minho, ia sudah lebih baik karena diberi minum oleh Chanyeol yang duduk disebelahnya. "Lebih asyik liat langsung tanpa CD, kan."

Dua orang siswi kelas 1 terkejut mendengarnya. Mereka menatap Minho ketakutan—seolah Minho bisa memperkosa mereka detik itu juga.

"Ini kalau punya mulut asal saja bicaranya." Seungyeol menyodok mulut Minho dengan sendok di tangannya. Dia tidak sadar, kalau bicara pun suka frontal dengan volume yang tidak bisa dikatakan pelan.

"Hi, guys."

Namjoon datang dengan gaya seorang selebgram yang sedang pamer benda mahalnya.

"Hey, Namjoon..Kok cepat sekali sih?" Cibir Seungyeol.

"Kalau maksudmu cepat itu 2 jam kau benar-benar, yeol." Minho berkomentar, padahal dia menyindir Namjoon.

"Oh, ok..hehehe..si Kim Seokjin itu memintaku menggosok benar-benar glowing seperti dahinya Oh Sehun."

"Tapi kau menikmatinya." Chanyeol menyahut tanpa lepas dari buku bacaannya. Dia yang sedikit lebih rajin dari teman-temannya (Maklum saja, dia ini ketua kelas yang lagi mengincar Kyungsoo si anak kelas 12B. Tapi yang diincar malah tidak pernah peka.)

"Btw, mana Sehun?" Namjoon bertanya, ia mencomot udang goreng dari kotak bekal Chanyeol.

"Di ruang konseling mungkin. Ayahnya datang untuk memberikan klarifikasi." Seungyeol menjawab. "Apa kau pikir Sehun akan kena detensi?"

Minho dan Chanyeol mengangkat bahu.

"Tak punya gambaran untuk itu." Kata Namjoon, menjawab pertanyaan Seungyeol.

Beberapa saat kemudian yang dibicarakan datang. Ia terlihat kesal dan suntuk. Ayahnya sudah kembali bekerja, dan dia dipersilahkan pergi ke kantin.

"Bagaimana?" Tanya Namjoon, ingin tahu.

"Aku kena detensi." Jawabnya. "Karena memang malam itu aku yang cari masalah."

"Memang apa yang kau kakukan?" Seungyeol mencomot udang goreng milik Chanyeol juga.

"Aku cuma bersandar di motor salah satu dari mereka."

"Lalu?"

"Suasana terlalu sepi. Jadi ku jatuhkan saja motor-motor mereka biar ramai."

A MILLION DREAMS (HUNKAI TRILOGI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang