BAB 8

346 63 16
                                    

1. Rajin Belajar

Namjoon menepuk bahu Sehun yang tidak mendengar panggilan pak guru Jang, guru kesenian mereka—karena Sehun fokus dengan buku bacaan "lulus ujian kedokteran Harvard" miliknya.

Guru Jang mendekat dan mengambil buku itu. Dia membaca huruf-huruf berbahasa Inggris yang tidak terlalu dia pahami.

"Ah, kau mau masuk Harvard, ya." Kata sang guru.

Sehun mengangguk pelan.

"Ya, ku dengar ayahmu seorang dokter." Kata guru Jang. "Sehun, punya cita-cita yang tinggi itu bagus. Tapi hanya karena kesenian bukanlah pilihanmu, bukan berarti kau bisa mengacuhkan gurumu yang sedang mengajar di depanmu. Kau tak mau keluar kelas, kan?"

"Maaf, pak." Ucap Sehun, menyesal. "Tak akan mengulangnya lagi."

Guru Jang yang hampir tak punya rambut itu mengulum senyum. Dia orang yang baik dan cukup memahami murid-muridnya.

"Ini bukunya disimpan, dan fokus dengan pelajarannya." Kata guru Jang.

...

"Kau mau ke rumah Chanyeol tidak? Chanyeol bilang dia punya sesuatu yang menarik untuk ditunjukkan." Namjoon berkata.

"Aku mau." Sehun masih fokus membaca bukunya.

Teman yang lain sedang di kantin—jam istirahat, tetapi Sehun masih enggan untuk meninggalkan kelasnya.

"Tapi kakek dan nenekku ada di rumah—baru sampai kemarin sore."

"Heh? Yang benar? Duh, yang sabar."

Teman-teman Sehun tahu betul seperti apa dua orang ditaktor itu.

"Ku rasa dia datang karena Victoria Shin menelponnya."

"Oh, ibu tirimu itu."

"Calon."

"Ya, itu maksudnya." Kata Namjoon. "Yasudah, sampai jumpa nanti. Rajin belajar ya, si kecil Sehun."

...

"Boleh juga." Gumam Nenek setelah membaca background riwayat hidup milik bibi Heechul. "Kau lulusan ternama di Universitas bergengsi dan punya karir yang bagus. Kenapa kau mau meninggalkan ini untuk menjadi pengasuh Sehun?"

Siang itu nenek meminta bibi Heechul memperlihatkan CV-nya (tentu saja atas permintaan Victoria Shin). Wanita itu membuat nenek berpikir bahwa bibi Heechul hanyalah orang sok tahu, dan tidak mumpuni untuk mengasuh Sehun yang menurut Victoria Shin tidak ada perubahan sama sekali.

"Ya, kami mau dengar langsung jawabanmu, pengasuh Sehun." Kata Victoria Shin.

Bibi Ailee juga ada disitu hanya menatap lesu—maaf, tak bisa membantu.

"Sehun anak yang pandai, dan akan sangat mudah dibimbing. Kebetulan dia anak temanku di Universitas. Yah, Yoona memang hanya memilih bekerja sebagai guru honorer meskipun dia sebenarnya bisa meraih jenjang karir yang mumpuni. Tapi dulu suaminya tidak mengizinkan Yoona untuk bekerja dengan mobilitas yang tinggi demi anak mereka. Jadi kalau ada desas-desus Yoona bukan apa-apa. Nyonya Oh, itu salah! Yoona orang yang sangat berbakat dan menjadi lulusan terbaik di universitas kami." Kata Heechul seraya melirik Victoria Shin yang terlihat mencoba menghindari tatapannya. "Dengan ibu dan ayah yang pintar, Sehun akan jadi anak yang pintar juga. Hanya saja kecerdasan tidak diukur akan jadi apa dia nanti. Tapi diukur dengan mau kemana anak itu mengarahkan dirinya sendiri dengan bakat dan kemauannya. Sehun pintar, hanya saja dia tidak memiliki keinginan yang tinggi untuk membuktikannya. Karena tak ada satupun yang bisa memberikan support atas keinginannya. Adapun itu hanya satu, ibunya—dan kita tahu Yoona sudah lama meninggal."

A MILLION DREAMS (HUNKAI TRILOGI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang