bagian kedua

197 39 4
                                    


.
.
.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"kak? mau minum apa?" tanya sunoo sembari melihat heeseung yang tengah terduduk santai sambil melihat-lihat kamarnya.

heeseung yang merasa dirinya tengah dipanggil itu pun sontak menoleh ke arah sunoo, dan secara tidak sengaja mereka melakukan kontak mata yang cukup lama.

heeseung yang sadar akan apa yang ia lakukan pun segera mengalihkan pandangannya lalu menjawab sunoo, "s- seadanya aja nu"

sunoo yang sadar pun ikut mengalihkan pandangannya, lalu mengangguk dan bergegas ke arah dapur untuk membuat kan minuman.

beberapa menit kemudian teh buatan sunoo jadi, dan ia pun segera mengasihkan teh itu kepada heeseung. saat ia sampai di tempat heeseung terduduk, ia melihat heeseung yang tengah tertidur.

tanpa sadar sunoo tersenyum, lalu menaruh teh yang ia buat tadi ke meja yang ada di dekatnya. "sempurna banget ciptaan tuhan yang satu ini" ucap sunoo tanpa sadar.

sunoo yang tersadar akan ucapannya itu pun menjadi gelagapan sendiri dan itu menjadikannya tak sengaja menyenggol gelas teh yang ia buat tadi.

sontak saja heeseung terbangun dari tidurnya karena suara pecahan gelas, dan yang ia lihat saat terbangun adalah tangan sunoo yang bercucuran darah karena pecahan gelas tadi.

heeseung pun segera menarik sunoo dari pecahan gelas tadi lalu mengajaknya ketempat yang lebih aman. "nu, anu.. kotak p3k lo dimana?" tanya heeseung sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"disana kak, dilaci meja deket tempat makan" jawab sunoo sambil meringis.

"yang disana?"

sunoo hanya mengangguk, heeseung pun bergegas berdiri lalu berjalan ke arah yang sunoo beri tahu tadi untuk mengambil kotak p3k.

setelah menemukan kotak p3k itu heeseung pun segera berbalik untuk menghampiri sunoo. heeseung pun segera membaluri tangan sunoo dengan obat antiseptik lalu membungkus nya dengan kain perban.

"kok bisa sih tangan lo sampe kena pecahan gelas gitu"

"hehe tangan ku kan ajaib kak, gelas diem aja bisa sampe pecah terus ngenain tangan sendiri"

"lain kali hati hati dek, untung aja gue tadi ada, coba kalo engga pasti lo udah kesusahan beresin semua ini"

"makasih lagi ya kak, kayaknya dari tadi kakak jadi repot deh gara gara aku"

"gpp nu, gue ga kerepotan kok" jawab heeseung sembari mengusak-usak rambut sunoo (lagi) setelah acara mengusak-usak rambut sunoo selesai, heeseung pun segera membersihkan sisa-sisa pecahan gelas yang masih tercecer.

tanpa disadari semenjak kepergian heeseung untuk membersihkan pecahan gelas yang tersisa tadi, ada seseorang yang tengah menatap heeseung. siapa lagi kalau bukan 'sunoo'.

kak hee bahaya juga ya, bisa bikin jantung ga aman. ucap sunoo polos dalam hati.

"nu? lo nggak papa? pipi lo kok merah gitu?"

sunoo yang tersadar dari lamunannya itu pun menjadi salah tingkah, "a- ah aku nggak papa kok kak, cuma agak panas aja hehe"

heeseung yang melihat sunoo salah tingkah hanya terkekeh, lalu melanjutkan kegiatan membersihkan nya tadi. gemes banget, jadi mau gue karungin haha. ucap heeseung dalam hati.

setelah selesai membersihkan pecahan gelas tadi, heeseung pun segera menghampiri sunoo. "lah, udah tidur dia" ucap heeseung saat melihat sunoo yang sudah tertidur di karpet.

heeseung pun segera mendudukkan dirinya disamping tubuh sunoo, lalu menatap wajah sunoo dan membelainya. "gatau kenapa, gue nyaman kalo deketan sama lo walaupun kita emang baru aja kenal"

tanpa sadar waktu berlalu cukup cepat, sore pun sudah berganti menjadi malam. heeseung lupa bahwa ia ada janji dengan sang ayah, ingin membangunkan sunoo tapi sunoo terlihat nyenyak.

karena ia tak ingin di cap sebagai orang yang tidak punya sopan santun, ia pun segera mengambil kertas yang ia punya lalu menuliskan surat untuk diberikan kepada sunoo.

setelah selesai menulis surat itu heeseung segera beranjak dari duduknya lalu segera bergegas untuk keluar dari kamar apartemen milik sunoo.

beberapa jam kemudian sunoo terbangun dengan keadaan tak ada siapapun di kamarnya, mungkin heeseung sudah pulang. pikirnya.

sampai ia tersadar lalu berteriak, "loh ga ngebangunin aku dulu gitu??! masa iya pulang ga pamit dulu, terus juga kesanya aku ngerepotin dia banget, tapi emang bener sih"

sunoo pun menjadi lesu, ia bukanlah orang yang baik karena ia telah merepotkan tamunya. sampai ia melihat sebuah kertas.

halo nu, gue tebak pas lo baca ini pasti lo udah bangun. sebelum nya maaf ya, gua ga bilang-bilang dulu pas mau pulang. lo keliatan nyenyak banget, gue jadi ga tega buat ngebangunin lo. oh iy kalo pengen ngucap makasih ke no. 0896******** aja, itu nomor gue. ok sekian dulu.

-heeseung


itulah sekiranya yang heeseung tuliskan pada kertas tersebut, sunoo yang tadinya ingin segera mengechat heeseung ia urungkan niatnya karena ia merasa sangat mengantuk.

singkat namun sangat membekas.

𝐒emu #heenooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang