bagian ketiga

140 37 5
                                    

.
.
.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
kak heeseung


kak heeseung?|

|siapa?

wah frist respon banget ya kak hee, ucap sunoo dalam hati.

ini sunoo kak|

|ok

kak, aku mau bilang makasih ya udah bantuin aku|
kemarin, sama maaf udah ngerepotin kakak:(

oh iya, maaf juga baru sempet simpen nomor|
kakak, ketiduran kemarin hehe

|iya gpp nu, kyk sama siapa aja haha

ok kak|

oh iya kak, kakak hari ini sibuk ga?|

|ga nu, emang kenapa?

gpp hehe, cuma mau neraktir kak hee karena|
udah repot² bantuin aku kemarin

|gausah nu, kayak sama siapa aja

ih ga asik ah kakak, aku maksa, pokoknya harus| mau!

ini juga biar aku ga ngerasa bersalah hehehe,|
aneh ya kak

|iya iya

|lucu lo, bukan aneh


sunoo menaruh ponselnya dan langung menepuk-nepuk pipi gembilnya, "aku kenapa sih!? kak hee juga kenapa sih!? aaa bundaa anak mu baper sama ketikann" teriak sunoo heboh sembari menghentakkan kepalanya dikasur.

untung saja kamarnya kedap suara, dan juga kasurnya empuk, jadi ia bisa leluasa melakukan kegiatan yang ia mau tanpa harus di protes oleh tetangga di apartemennya.

setelah sunoo merasa lelah dengan apa yang ia lakukan, ia pun membaringkan tubuhnya sembari melihat-lihat plafon kamarnya itu, ia tengah melamun kan sesuatu. sampai sampai fokusnya terbuyar karena suara notif dari hp nya.

sunoo pun segera mengambil hp nya, lalu membaca notifikasi yang berada di layar hp nya. sunoo sedikit terkejut karena pesannya berasal dari heeseung.

|nu? lo tadi mau ngajakin makan gue kan tadi? gimana kalo ditempat ini aja

|send location

sunoo segera bangun dari tidurnya, lalu membalas pesan yang diberikan oleh heeseung.


oke kak, nanti jam berapa?|

|jam 17:28 aja nu

oke|


"makan bareng crsuh? kapan lagi~ eh lupa, kita kan baru kenal, masa udah aku crush-in aja.." ucap sunoo pelan lalu memukul kepalanya pelan.

"duh bodo ah! salah siapa ganteng sksksk kan ddeonu jadi gakuatt" racaunya.

"udah ah, mau mandi terus bayar utang ke kak hee" lanjut sunoo lalu segera berjalan ke arah kamar mandi.

di tempat lain, seorang pemuda yang tengah terduduk di kasurnya itu sedang tersenyum kecil saat melihat pesan yang ia dapatkan dari lawan bicaranya itu. lucu pikirnya.

hingga senyuman itu hilang dari bibirnya, tergantikan oleh wajah yang terlihat sangat tidak suka saat ia mendengar suara dari ayahnya itu.

"heeseung! bisa turun ke bawah sebentar!?" teriak ayahnya.

heeseung segera bangun dari duduknya lalu berjalan pelan menuju ke pintu kamarnya, ia hendak keluar dari kamarnya itu.

saat ia menutup pintunya lalu berbalik, ia dikejutkan oleh ayahnya yang sudah berada di depannya. ada rasa takut, tapi heeseung memilih untuk memendamnya agar tidak terlihat lemah di depan ayahnya.

"kemana aja kamu tadi? kenapa bolos?" ucap ayahnya dingin.

heeseung hanya merotasi matanya, lalu membuka suara. "mau hee bolos atau engga, itu bukan urusan ayah"

"kenapa bukan urusan ayah!? mau kamu bolos atau engga, itu juga termasuk urusan ayah!" bentak ayah heeseung.

"ayah bisa ngga berhenti ngurusin hidup hee?? hee capek yah.. hee juga mau kayak orang orang..." balas heeseung pelan.

orang tua itu bukanya memaklumi anaknya tetapi ia malah melayangkan sebuah tamparan yang sangat keras, heeseung yang menerima tamparan itu hanya bisa menunduk, menahan air matanya untuk keluar.

"ck, mau jadi apa kamu nanti kalo gini terus" setelah berucap, ayah heeseung pun segera meninggalkan putranya itu yang masih menunduk.

setelah kepergian sang ayah, heeseung segera masuk ke dalam kamarnya. dengan cepat ia menyambar hp nya lalu membuka aplikasi pengirim pesan dan mengetikan sesuatu disana. setelah meletakkan kembali hp nya, heeseung segera memasukkan dirinya ke kamar mandi.

heeseung berdiri menatap sendu sebuah silet yang tengah ia genggam, ia menaikkan lengan bajunya lalu mulai menggoreskan silet itu ke pergelangan tangan kirinya.

memang menyakitkan, tapi juga terasa sangat menyenangkan..

𝐒emu #heenooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang