Farel dan keempat "mainan" barunya tiba di sebuah rumah. Tempat dimana mereka akan hidup bersama selama setahun. Rumah itu hanya ada dua ruangan. Ketika masuk akan langsung menjumpai ruang tamu, terdapat sofa, meja & karpet disitu. Di ruangan inilah keempat Eromen itu akan tidur. Sementara sebelah kanan ada kamar tidur untuk Farel. Kamar mandinya ada di belakang, terletak di luar rumah. Ada sebuah tembok dengan 4 shower untuk mandi. Kamar mandi outdoor itu terdapat banyak tanaman tropis.
Farel membuka pintu sambil masih memegang tali peler di tangan satunya. Di dalam ia melepas kait di masing-masing peler Eromennya. Sarung masih menutupi kontol mereka. Namun tidak untuk Rae, kontolnya mengacung keras kedepan, membuat sarungnya yang hanya sepaha terangkat, kepala kontolnya terlihat mengintip dari balik sarung.
Matahari sudah mulai tenggelam, suara-suara teriakan kesakitan masih terdengar. Tampaknya para eromen lain banyak yang masih disiksa sejak tiba ke rumah baru mereka. Suara-suara teriakan itu jelas merupakan bentuk kesakitan dari peler yang dihancurkan secara sadis.
"Ok kita semua harus bersih-bersih dan mandi di belakang" kata Farel sambil membukakan sarung-sarung eromennya.
Mereka tiba di kamar mandi. Farel membariskan keempatnya tepat dibawah shower. Mereka sudah telanjang, kontol Rae kini terlihat jelas mengacung kedepan tanpa sarung yang menutupinya.
Farel ingin mengawasi mereka selagi mandi, jaga-jaga agar tidak ada yang masturbasi atau berhubungan seks
"ok ambil sabunnya, silahkan mandi"
"Eitt, menghadap kemari!" Farel menyuruh Lukas menghadap kedepan saat dia mulai berbalik badan. Lukas malu-malu karena harus mandi menghadap Farel. Dia lebih sering menatap kebawah. Berbeda dengan Rae yang menatap tajam Farel, dia memperhatikan tubuh Farel yang indah, kulitnya yg cerah & mulus, wajahnya yang tampan, bibirnya & belahan pantatnya yang seksi. Rae mulai terangsang memperhatikan Farel. Dia membayangkan kontolnya bisa menikmati mulut & lubang pantatnya Farel. Dia terpaku sambil meremas dadanya dan menggosok kontolnya.
Farel yang tersadar diperhatikan pun membentaknya
"Hey, stop! Peraturan pertama yang harus kalian tau adalah eromen dilarang mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi dan berhubungan seks""Tapi kalo kami lagi pengen gimana?" Jojo bertanya
"Tenang, kontol kalian akan rutin diperah. Kalian akan crot beberapa kali dalam sehari"
"Woaah" Jojo & Aryo tersenyum
Selesai mandi mereka masuk ke rumah. Sekarang giliran Farel yang mandi. Dia membuka celana dalamnya. Rae bisa memperhatikan Farel yang sedang mandi di belakang dari ruang tamu. Pantat montok Farel begitu menggoda, membuat Rae beberapa kali menelan ludah. Rae sudah berada dipuncak kesangeannya.
Farel masuk mengenakan handuk dan masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian. Dia keluar membawa selimut dan bantal untuk keempat eromennya tidur. Mereka tidur telanjang bulat. Hanya mengenakan selimut besar yang harus berbagi dengan empat orang.
"Cepat tidur! Besok pagi-pagi kita akan mulai sesi" lampu pun dimatikan dan Farel masuk ke kamarnya
⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫
Di gelapnya malam Rae tidak bisa tidur masih memikirkan tentang tubuh indah Farel, karena tak tertahankan lagi ia melakukan hal nekat. Rae menyelinap ke kamar Farel diam-diam. Farel yang tengah telentang di tempat tidur disergap Rae. Mulutnya dibekap tangan Rae yang berotot. Kedua tangannya dipegangi oleh Rae & diikat tali. Farel terkejut dengan serangan tiba-tiba ini.
Rae mendekatkan mulutnya ke telinga Farel memperdengarkan nafasnya yang memburu karena sange berat. Tangannya mulai meraba perut Farel hingga ke pentilnya & sedikit dimainkan. Tangannya merambat ke pantat. Farel melotot dengan ekspresi ketakutan dan kesal. Rae sudah berhasil membuka celana Farel, memasukkan jarinya ke lubang pantat Farel yang lembut. Karena sudah tak tertahankan lagi ia langsung memasukkan kontolnya ke pantat Farel.