£Reader POV
Makin sibuk.
Aku belum baikan dengan Sukuna-chan.
Sudah 3 minggu.
Aku hanya sahabat masa kecilnya memang, tapi rasanya tidak enak juga kalau begini.
"Ne Yuuchan"
"Hm, doushita?"
"Sukuna-chan masih marah ya?"
"Erm...ya begitulah"
Tuh kan masih marah.
Chatku saja tidak dibalas, telpon juga.
Biasanya juga telpon balik kalau tidak sempat diangkat.
"Aku duluan ya, Yuuchan masih ada rapat humas?"
"Iya, maaf ya, tidak apa kan pulang sendiri? Aku bisa antar sebentar, lagipula ini sudah malam banget"
"Daijoubu desu yo!"
"Iya deh, telpon ya kalau ada apa-apa, kakakmu tidak jemput?"
"Lembur mereka"
"Ya sudah, hati-hati ya [y/n]!"
Aku bisa jaga diri!
Aku sudah persiapan semprotan cabai plus merica dan stun gun dari niichan!
Gerakanku cepat juga karena tanganku di tasku selalu!
Biar langsung kusemprot kala-!
🦊🦊🦊
£Author POV
"Kyaa! Hentai!"
Semprotan yang kau bawa kau semprot pada seseorang yang menepuk bahumu.
"Oi! Chotto! Me ga! Aaakh!"
"Su-Sukuna-chan!?"
"Nanda yo!"
"Ma-maaf aku tidak tahu! Cu-cuci muka dulu! Ini air!"
Dengan panik kau memberikan botol airmu untuk dipakai Sukuna.
Isinya dibuat untuk mencuci matanya karena terkena semprotanmu.
Perih ya mbah :v
Setelah insiden mata pedih, perih, pedas kemudian :v
"Dou?", katamu dengan khawatir sedikit menunduk karena menyamakan pandangan pada Sukuna yang menunduk.
Sukuna yang kepalanya basah terkena air hanya melirikmu.
"I-ini sapu tangan"
Sukuna menerima sapu tanganku dalam diam.
Mengusap wajahnya perlahan sambil menghirup aroma caramel dari sapu tanganmu.
Bucin :v
"Itai?", tanyamu. "Se-sepertinya iya, sini aku lihat"
Sukuna menurut dan menunduk sedikit.
Kau pun meniup matanya :v
Sukuna terkekeh pelan. "Nani yattenda?"
"Bi-biar matamu tidak sakit lagi"