£Author POV
Mari kita tengok masa lalu dikit :v
Musim semi di bulan April.
Di mana Kaori berbohong :v
Ehem!
"Mienai"
Seorang gadis berjinjit di papan pengumuman yang penuh dengan murid baru.
"Sumimasen wuah!"
Sebuah tangan menopangnya yang hampir jatuh akibat terlempar karena ingin menerobos kerumuman.
"Kau ini selalu saja", suara bariton menyapanya.
"Oh, Sukuna-chan! Yuuchan! Kita satu sekolah lagi!"
"Cih, bosan aku"
"Yey [y/n]!"
"Yey!"
Keakraban keduanya membuat seorang pemuda memutar bola matanya malas.
Pemandangan yang cukup membuatnya hareudang panas :v
Diusapnya tengkuknya dan mendongak meliht papan. "Ck, mienai", umpatnya.
"Kau saja yang tinggi tidak kelihatan, apalagi aku yang pendek", timpalmu.
"Huh, makanya tumbuh ke atas"
"Wuah! Chotto!"
Pemandanganmu mulai tinggi karena Sukuna tiba-tiba menggendongmu di pundak.
"Pantsu stroberry"
"Sukuna ecchi!", tanganku memukil kepala Sukuna.
"Oi, dokei kuzudomo!"
Seruan Sukuna membuat kerumunan itu terbelah jadi dua.
Semuanya menyingkir memberinya jalan.
Semua pasang mata juga melihat ke arahnya sambil bisik-bisik tetangga.
"Sore Sukuna deshou?"
"Yabai no hito ga iru~"
"Seram sekali mukanya"
"Lihat tampang dan codetnya"
"Tapi kembarannya imut, gemoy"
Sukuna yang mendengar hanya mendecih. "Lihatkan punyaku"
"Etto...Sukuna"
Jemarimu menari di atas kertas papan mencari tiga nama.
Namamu dan si kembar.
Saat ketemu kau pun berseru sampai memajukan badanmu membuat Sukuna sedikit oleng.
"Oi! Pelan!"
"Kita sekelas lagi!"
"Masa? Lihat dong lihat"
"Eh, kupret! Jangan manjat aku bangsat!"
Seketika citra si anak berandal Sukuna berubah imoet :v
Tanpa sepengetahuan ketiganya.
Mereka terus diawasi.
Oleh siapa?
Siapalagi kalau bukan Choso, Kechizu, dan Eso.
"Adik sudah besar hiks"
"Padahal baru kemarin rasanya dia mengatakan kata pertamanya"
"Adikku imut!"
Mereka bersama 2 orang lain yang spechless melihatnya.
"Siscon", Geto Suguru.