chapter 2

681 63 9
                                    

Heyyow!!

Happy Reading!!💗

Mobil Toyota Agya yang mempunyai 4 ban, 4 pintu dibagian samping, dan satu dibelakang. Memasuki pekarangan rumah Lusi yang bernuansa putih abu abu itu. Zara memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil milik Bunda Lusi.

"Ayo cepetan gue dah laper nih"rengek jelita

"Yaampun jel, baru aja turun. Sabar dikit napa"tegur Riana

Yah inilah dia, dua insan yang tidak bisa diam.

Mereka berlima berjalan masuk ke rumah Lusi.

Ceklek...
Lusi membuka pintu utama.

"assalamualaikum"teriak jelita dan Riana

"Assalamualaikum" salam Lusi, Zara dan Vivi bersamaan

"Waalaikumsalam" jawab seorang wanita paruh baya dari arah tangga yang tak lain adalah Lidya

"Sini nak masuk"

Jelita dan Riana berlari duluan ke arah Lidya. Sedangkan Zara Lusi dan Vivi geleng-geleng kepala melihat tingkah teman nya itu.

"Yang punya rumah siapa yang tamu siapa sih" sindir Vivi

"Hehe, gakpapa kan Bunda?" Ucap jelita cengar-cengir

"Gakpapa nak, ini kan bunda buatin buat kalian semua. Udah sini sini makan, Lusi sini"

"Sini Lusi, Zara, Vivi. Tapi kalau lu pada gak mau sih yaudah kasi ke gue aja" jelita tersenyum manis lalu menarik box dessert yang ada dihadapannya itu.

"Gue juga jel, satu"ucap Riana

"Eh eh.. ini punya gue, apa apaan lu" Vivi menarik kembali dessert yang hampir dimakan oleh jelita

"Lusi sini, Ra"

"Kalau kalian masih mau, besok dateng lagi. Oke?" Ucap Lidya membuat Jelita dan Riana bersorak gembira

"Bunda, gimana kalau besok sekalian barbecue-an" saran Lusi

Lidya mengangguk "boleh juga"

"Sekalian kita nginep aja, udah lama loh ga nginep dirumah Lusi, yang kulkas nya penuh dengan makanan" cerocos jelita

"Nahh bener tuh, boleh gak Bunda?"kini Riana bertanya

"Soal makanan aja cepet. Tapi gue heran, lu bedua makannya banyak tapi gak pernah gemuk loh"heran Vivi

"Iyadong, kita berdua kan istimewa" ucap jelita memeluk Riana dan dibalas olehnya

Teman teman Lusi memang selalu bermain kerumah Lusi, apalgi saat libur sekolah mereka akan menginap disana.

"Yaudah, besok siang Bunda siapin kalian alat alat nya"

"Lusi bantu yah Bun"

"Yaiyalah, siapa lagi yang bantuin Bunda kalau bukan kamu"kesal Lidya menarik hidung anak nya

Ucis || • 𝓡𝓲𝓸 𝓦𝓪𝓲𝓭𝓪 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang