√ Saya benar-benar tidak ingin menjadi bencana alam

129-131

Bab 129
5 September 2121.

Larut.

Ini adalah kota lain yang berjarak ratusan kilometer dari Qingcheng.

Rumah Sakit Pusat.

Itu tenang di tengah malam.

Bau disinfektan yang menyengat memenuhi koridor rumah sakit.

Karena ini adalah musim tingginya insiden virus pernapasan, desinfeksi dan perlindungan yang tepat waktu sangat penting.

Di koridor panjang dan sempit, lampu redup dan berkedip-kedip.

"Khususnya, bukankah Departemen Logistik memperbaiki lampu yang rusak beberapa hari yang lalu? Sudah beberapa hari, dan pekerjaannya belum selesai. Efisiensi kerja seperti ini belum dipecat, yang konyol."

Seorang penjaga keamanan setengah baya berpatroli di koridor rumah sakit larut malam sambil memegang senter.

Bergumam di mulut.

mendesis--

tiba-tiba.

Ada sedikit rasa dingin di belakang penjaga keamanan.

Tampaknya ada hawa dingin yang aneh, tersapu dari belakang.

Dalam sekejap, dia memiliki ilusi disentuh oleh seorang wanita dari belakang.

——Hanya saja tangan ini agak dingin.

Penjaga keamanan terkejut dan melihat ke belakang.

Tidak ada orang di belakang!

Hanya satu jendela di koridor yang terbuka, dan angin dingin bertiup.

"Ck, menakutiku!"

September mulai turun.

Suhu di malam hari tampak agak dingin.

Selain itu, tidak ada jendela tertutup di koridor, dan angin musim gugur bertiup, tidak heran ada ilusi seperti itu.

Penjaga keamanan tidak berani mengeluh dengan keras, tetapi berjalan ke depan dan diam-diam menutup jendela koridor.

tertawa--

Lampu yang berkedip-kedip berkedip dengan keras lagi.

"Saya sudah tahu bahwa saya tidak akan serakah untuk menonton film murahan semacam 'rumah sakit aneh'. Kualitas gambarnya tidak bagus, dan mudah membuat orang memikirkannya."

Setelah mengetahui penyebab di balik hawa dingin, penjaga keamanan paruh baya itu merasa jauh lebih nyaman, dan bahkan cahaya yang berkedip-kedip tampak agak lucu entah kenapa.

"Yah, ini hampir waktu tidur—"

gemerincing.

gemerincing.

da da.

tiba-tiba.

Di ujung koridor yang remang-remang, terdengar suara sepatu hak tinggi yang renyah.

Suara langkah kaki sepatu hak tinggi, jika dibedakan dengan cermat, tampaknya memiliki ritme yang aneh, seperti—

Gerakannya tidak terlalu fleksibel.

Karena suara orang normal berjalan seharusnya da, da, da, da, da.

Dari pada--

Da da, da, da, da da.

"WHO!"

Penjaga keamanan setengah baya tidak bisa berhenti menggoyangkan kakinya.

Saat mendengar suara langkah kaki, dia berbalik hampir tanpa sadar, dan senter menyapu ke arah suara dalam sekejap.