Hai, sorry ya kemarin aku janji up cuma lupa kalo gaada kuota😭🤣
Jadi baru up ini deh, so, jangan lupa vote dan komentar ya,
Kita sama Bara Jihan dulu hari ini:)
I hope you like this 🥰
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
S E L A M A T M E M B A C A
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jihan melangkahkan kakinya ke toilet. Selepas dari tribun tadi, ia memilih pergi ke toilet untuk mencuci tangan. Ia pergi sendiri, tidak ditemani Clarissa maupun Airin. Jihan mengelap tangannya yang basah dengan tisu. Gadis itu terus saja kepikiran ucapan Clarissa mengenai sosok bernama Bara tadi.
Jihan itu tipikal cewek yang jarang tertarik dengan cowok, bukannya tidak suka, hanya saja jarang. "Kenapa gue jadi kepikiran cowok tadi, ya?.''
"Nggak, nggak, gue nggak boleh suka sama dia. Bener ucapan Clarissa, dia bukan cowok baik-baik."
Jihan merapikan seragamnya yang sedikit kusut, tak lupa gadis itu juga mengikat rambutnya agar tidak gerah. Setelah dirasa cukup, Jihan mengayunkan kakinya ke kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.
BRUK.
"Awhh...," Jihan merasakan pantatnya sakit karena terbentur lantai koridor yang keras. Gadis itu mendongak, menatap siapa yang menabraknya. Seketika matanya membulat mendapati salah satu siswa famous di sekolahnya. Mimpi apa Jihan semalam, pagi-pagi ditabrak sama cowok ganteng kebanggan SMA DARMA BHAKTI.
Jihan segera bangkit lalu mengusap roknya yang sedikit kotor. "Maaf, ya, Kak Nevan, gue tadi nggak sengaja, serius."
Nevan Arangga Narendra, mantan ketua OSIS sekaligus siswa yang paling disanjung-sanjung semua orang di SMA DARMA BHAKTI. Tidak hanya berprestasi di bidang akademik saja, Nevan juga memiliki segudang prestasi di bidang non akademik, seperti olahraga misalnya.
"Gapapa, justru gue yang harus minta maaf, gue nggak lihat jalan makanya nabrak Lo, maaf ya" ujar Nevan.
Jihan mengulum bibir. Siapa coba yang tidak baper jika diajak bicara cowok ganteng. "Iya, Gapapa, kak. Gue permisi dulu, ya."
Nevan mengangguk dan membiarkan Jihan pergi. Cowok itu menatap punggung gadis yang sedikit mencuri perhatiannya. Nevan menggelengkan kepalanya pelan, lelaki itu kembali ke tujuan awalnya yaitu pergi ke ruang musik untuk berlatih.
Berbeda dengan Jihan, gadis itu terus menampilkan senyumannya padahal ia sudah sampai di kelas. Bahkan Clarissa dan Airin sampai dibuat heran dengan tingkah laku aneh Jihan. "Lo ngapain, sih, Ji?."
"Gue tadi nggak sengaja nabrak Kak Nevan" ucap Jihan, Airin sontak membulatkan matanya. Ia sebagai pecinta cogan merasa iri karena sahabatnya bisa bersentuhan dengan Nevan. Berbeda dengan Clarissa, gadis itu hanya diam dan sesekali menimpali perbincangan mereka.
"Demi apa?" Heboh Airin.
"Ihh, sumpah beneran, Ai. Mana tadi Kak Nevan ganteng banget lagi" ujar Jihan.
Airin semakin menjadi, gadis itu bahkan menggigit bibir bawahnya dengan kuat sambil membayangkan sosok yang paling digandrungi seluruh siswi di sekolah ini. "Emang ganteng, sih. Tapi hati gue tetep buat Arka" jawab Airin.
"Nevan itu kakaknya Bara, cowok yang kemarin Lo perhatiin waktu di tribun" celetuk Clarissa.
Jihan langsung saja menatap ke arah Clarissa. "Serius?, Lo kayaknya tau banget soal Bara."
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
Teen FictionEPHEMERAL Efemeral adalah keadaan yang berlangsung sebentar saja atau tidak kekal. Seperti halnya sebuah kehidupan, tidak ada kehidupan yang kekal di dunia ini. Semua pada akhirnya akan pergi, menyisakan potongan memori yang membekas di hati. Begitu...