HAI, SELAMAT MALAM PEMBACA EPHEMERAL/BARA JIHAN.JANGAN LUPA KLIK VOTE YA:)
SEPERTI BIASA, JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DI LAPAK INI,
MAAF LAMA NGGAK UPDATE KARENA SIBUK,
SO, LANGSUNG AJA YUK
I HOPE YOU LIKE THIS 🥰.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.S E L A M A T M E M B A C A
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jihan mematut dirinya di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Malam ini gadis itu berniat pergi bersama kedua temannya, siapa lagi jika bukan Clarissa dan Airin. Malam ini Papa dan Mamanya sedang ada acara bertemu kolega bisnis di salah satu restoran, jadi Jihan tidak perlu repot-repot membujuk Mamanya agar mengijinkannya pergi malam.
Gadis itu keluar secara mengendap-endap melewati pintu belakang, takut-takut jika pembantu di rumahnya mengetahui dirinya pergi dan berujung lapor ke Mamanya. Jihan menghembuskan napasnya lega saat berhasil keluar dari rumah. Gadis itu berlari kecil sambil membuka pagar secara pelan agar tidak ada yang menyadari kepergiannya.
Jihan mengecek ponselnya saat mendapat panggilan dari Airin. Gadis itu berkata jika 5 menit lagi Airin akan sampai bersama Clarissa. Jihan menghentak-hentakkam kakinya saat nyamuk-nyamuk nakal menghinggapi kakinya. Malam ini ia sengaja mengenakan rok yang lumayan pendek diatas lutut, jadi maklum banyak nyamuk yang hinggap.
Tak lama kemudian terlihat sorot lampu mobil berwarna putih milik Airin, "woi, lama banget, kaki gue udah jadi santapan nyamuk ini" gerutu Jihan.
"Airin kelamaan dandannya" jawab Clarissa ketus. Memang yang paling rempong di antara mereka adalah Airin, gadis cerewet penggila cowok ganteng.
Jihan langsung masuk ke dalam mobil tanpa menghiraukan celotehan Airin. "Kita mau kemana, sih?" Heran Jihan.
"Kita mau lihat balapan liar, soalnya malem ini Arka turun ke arena" jawab Airin dengan santainya. Bisa dibayangkan betapa tergila-gila nya Airin dengan sosok Arka itu. Gadis itu sampai-sampai tau kapan Arka turun ke arena balap.
"Hah?, Kok Lo nggak bilang kalau mau lihat balapan, gue nggak ikutan deh" tolak Jihan. Tapi sudah kepalang tanggung, masa iya dia malem-malem pulang sendirian, kalau diculik om-om pedofil kan bahaya.
"Kok Lo mau, sih, Ca?" protes Jihan pada Clarissa. Biasanya Clarissa itu menolak jika diajak melakukan hal-hal yang negatif, seperti melihat balapan liar.
Clarissa mengangkat bahunya acuh, "daripada gabut di rumah" jawabnya.
Jihan hanya pasrah mengikuti kemana Airin akan membawanya, benar juga kata Clarissa daripada gabut di rumah mendingan cari suasana baru.
Setelah sekian lama di perjalanan, mereka akhirnya sampai di tempat dimana balapan itu akan dilakukan. Disini banyak anak geng-geng motor lain, bisa ratusan jika dihitung jumlah motor yang terparkir disini.
Jihan mengedarkan pandangannya, tempat ini terasa asing baginya. Maklum Jihan itu anak baik-baik, jadi ia tidak pernah berkunjung ke tempat seperti ini. Airin susah ngibrit duluan mencari keberadaan Arka, gadis itu berniat menyemangati Arka di garda terdepan. Sedangkan Clarissa, gadis itu entah kemana. Jihan mendengus, menyesal sekali rasanya menerima ajakan Airin.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL
Teen FictionEPHEMERAL Efemeral adalah keadaan yang berlangsung sebentar saja atau tidak kekal. Seperti halnya sebuah kehidupan, tidak ada kehidupan yang kekal di dunia ini. Semua pada akhirnya akan pergi, menyisakan potongan memori yang membekas di hati. Begitu...