Chapter 2 (Revisi)

1.8K 64 2
                                    

Sepulang sekolah, seperti biasa april akan langsung menuju kamarnya untuk membaca komik kesukaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah, seperti biasa april akan langsung menuju kamarnya untuk membaca komik kesukaannya.

"Tok.. Tok.. Tok.." Bunyi ketukan pintu kamar april.

"Maaf nona, tuan dan nyonya menyuruh nona kebawah untuk makan" Seru bibi pekerja rumah.

"Iya bi.." april

Ririn nandika ayu dan Mathius mahesa ananda adalah orang tua dari wanita cantik berambut pendek dengan mata bulat cokelat dan bibir nyaris berbentuk hati yang bernama april.

"Prill.. Sudah berapa kali mami bilang jangan berlari saat kau menuruni tangga, bahaya!" Teriak ririn.

Seperti biasa tanpa menghiraukan perkataan dari maminya, april terus berlari menuruni setiap anak tangga, dan benar saja hal burukpun terjadi padanya. Ia terpeleset jatuh saat menuruni tangga tersebut.

April terguling hingga anak tangga terakhir. Pandangannya seketika buram bercampur dengan merah darah yang bercucuran dari pelipis indahnya. Rasa sakit yang teramat menusuk sekujur tubuh. Teriakan ririn dan mat pun bahkan hanya tinggal terdengar samar ditelinga april. Hingga dalam hitungan detik kesadaran april pun menghilang.

*****************

"Ah, ini terasa dingin dan basah" Ucap april.

"Tunggu! Aku sulit bernapas. Apa aku sudah mencapai ajalku?"

Saat mulai berusaha membuka matanya, betapa terkejutnya april saat melihat sekelilingnya adalah lautan.

"Ke-kenapa aku disini? Kenapa aku berada dalam air?" ucap april frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ke-kenapa aku disini? Kenapa aku berada dalam air?" ucap april frustasi.

"Tunggu, itu bukanlah hal yang penting sekarang, aku harus menyelamatkan diriku terlebih dahulu"

"Tolong... Tolong... Tolong aku... Ku mohon siapa saja tolong aku... Oh tidak, pandanganku mulai kabur lagi. Apa aku akan mati disini?"

"Ku mohon siapa saja tolong aku" Ucap april dalam hati.

"Tangan! Itu tangan seseorang!"

Dan untuk yang ke sekian kalinya april kehilangan kesadarannya.




Note: jangan lupa vote dan komen minna, karena dukungan kalian sangat membuatku semangat untuk menulis😊🤗

To be continue..

My Isekai World🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang