3

202 35 3
                                    

Butuh waktu beberapa saat bagi Naruto merenungi apa yang dikatakan oleh Konan setelah ia menerima tawaran menyanyi itu.

Pokoknya kak Naru harus ingat yang bernama Uchiha Sasuke adalah tuan rumah pesta tersebut, bernyanyilah secara total, jangan membuat kesalahan sedikitpun. Setelah kau menyelesaikan tugasmu, segeralah pulang. Jangan lama-lama berada di tempat itu.

Setaunya Konan adalah perempuan yang hanya akan mengangguk,tersenyum dan membungkuk sopan jika Naruto menyapanya. Ia mengernyit, mengapa Konan berubah menjadi anak yang sedikit cerewet dengan memperingatinya ini itu?

Ia mengingat kembali wajah orang yang bernama Uchiha Sasuke itu dari foto yang Konan tunjukan padanya.

Uchiha Sasuke.. Pikirnya. Nama itu sedikit tak asing baginya.

Naruto pun memilih untuk tidak terlalu ambil pusing, karena yang terpenting saat ini adalah kesehatan Naruko.

"Kak Ruko tak apa kan aku tinggal sebentar? Paman pemilik toko susu itu memintaku menemuinya.."

Naruto berbohong.

"Naru.. " Panggil Naruko lirih.

Naruto tau apa yang ingin Naruko katakan, karenanya ia menyela dengan cepat.

"Istirahatlah, tidak usah memikirkan apapun. Oh, Bibi Shizune akan datang sebentar lagi, aku memintanya menjagamu sementara aku pergi." Ucapnya sambil tersenyum mengelus lembut surai kuning Sang kakak.

Naruko pun mengangguk membalas tersenyum.

"Aku tak akan lama."

Ya, semoga saja. Ahh..Kau tau caranya Berdoa memohon keselamatan kan, Uzumaki Naruto?

Setelah menunggu kurang lebih 20 menit di depan Rumah Sakit, sebuah mobil hitam mengkilat berhenti tepat di depan Naruto, lantas seorang lelaki berwajah kotak keluar dari mobil tersebut.

"Tuan Kabuto?"

"Ya,, silahkan masuk tuan.." Ucap Kabuto ramah mempersilahkan Naruto masuk ke dalam mobil.

.

Seorang wanita cantik berdimple dengan cerianya menyapa Naruto ketika ia memasuki ruangan yang di dalamnya terdapat beberapa Tuxedo dan peralatan yang di butuhkan.

"Hello sweet boy! aku Karin.. pakailah ini, aku akan mempersiapkan mu setelahnya. Kita tak punya waktu lagi, cepatlah.." Ucap wanita bernama Karin itu sambil menyerahkan. Stuart Hughes Diamond Edition yang sukses membuat Naruto tercengang.

Ini pertama kalinya bagi Naruto melihat dan menyentuh secara langsung,, Tidak, Ia bahkan mengenakan pakaian seindah itu, Tuxedo berwarna putih yang tidak terlalu mencolok itu tampak menyatu dengan tubuhnya, dan dengan belahan dada yang sedikit rendah, Tuxedo itu sukses membuat Naruto terlihat manis dan imut secara bersamaan. Naruto yakin bahkan gajinya dari mengantar susu selama setahun penuh pun tak akan cukup untuk membeli Tuxedo seperti itu.

Apakah ini tidak berlebihan? Aku hanya menyanyi.. Pikirnya

"Whoa,, sangat pas di tubuhmu.." Karin berseru.

Naruto tersenyum karenanya.

"Nah.. duduklah dan tutup matamu,, biarkan aku sedikit berkarya di wajahmu." Ujar Karin dan mulai memoles wajah Naruto.

Dan beberapa menit kemudian Naruto membuka matanya, Ia mengerjap kagum melihat bayangannya sendiri di depan cermin. Astaga, pemuda dalam cermin itu bukanlah dirinya, bukan Naruto, ia tampak sangat.. sangat cantik dengan riasan di bagian mata yang membuatnya berkali-kali lipat lebih indah dari biasanya, bibir tipisnya yang merah merekah berkilauan dan rambut kuningnya yang cerah.

The Pursuit Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang