The Pursuit Of Love

5

-the pursuit of love-

Siang itu Uchiha Sasuke sedang menikmati makan siang bersama rekan bisnisnya setelah sebelumnya ia menandatangani kontrak kerjasama dengan perwakilan dari salah satu perusahaan terbesar di China tersebut.

"Aku dengar kau dulu pernah tinggal di Jepang toneri-ssi." Ucap Sasuke di sela-sela makan siang mereka.

"Ya." Jawab orang bernama Toneri tersebut seadanya.

Sasuke sedikit menaikkan sebelah alisnya saat mendengar jawaban yang kurang nyaman terdengar di telinganya, lantas tersenyum remeh sebelum menyesap Red Wine nya.
"Di panti asuhan bukan begitu?"

Kalimat yang seharusnya menjadi pertanyaan tersebut terdengar seperti pernyataan di telinga Toneri. Tidak, lebih tepatnya menghina secara tak langsung.

Toneri memejamkan matanya sejank, tak lama setelahnya ponselnya berdering. Ia tersenyum melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
Toneri mengangkat sebelah tangannya kearah Sasuke bermaksud meminta izin untuk menjawab panggilan masuk tersebut dan dibalas dengan sedikit anggukan oleh Sasuke.

"Hei, Darling." Toneri tersenyum penuh kemenangan setelah melihat ekspresi Sasuke yang sedikit berubah setelah ia memanggil seseorang yang meneleponnya tersebut.
"Umm, aku sedang makan siang." Lanjutnya berbicara dengan seseorang di seberang sana.
"Hm, I miss you too."

Awalnya Sasuke memang sedikit terkejut, ia tau betul siapa yang menelepon Toneri. Namun, dengan cepat ia mengubah ekspresinya sedatar mungkin.

"Ahh, pasanganku." Toneri mengangkat ponselnya sedikit, memberitahu siapa yang menelepon meskipun ia yakin bahwa Sasuke sudah mengetahui hal tersebut, ia memang sengaja melakukan itu.

Ada apa sebenarnya dengan kedua orang ini?

Well, jika ini bukan perintah langsung dari Ayahnya mana sudi Sasuke menandatangani kontrak kerjasama dan menghabiskan waktu makan siangnya dengan seseorang yang menurutnya tidak penting sama sekali.

Perusahaan mereka memang sering terlibat kerjasama, namun baru kali ini Sasuke dipertemukan dengan orang yang katanya selalu dielu-elukan di perusahaan terbesar di negeri tirai bambu tersebut. Mendengar hal tersebut membuat Sasuke mendecih.

Otsutsuki Toneri atau Toneri. Mungkin bukan itu alasan mengapa ia begitu sinis kepada orang tersebut, mengingat reputasinya di dunia bisnis jauh berada di atas Toneri.

Meskipun Sasuke sering mendengar Toneri adalah orang yang cerdas dan selalu menjadi anak emas di perusahaan terbesar di China tersebut. Namun menurut informasi yang ia dapatkan, Toneri hanyalah seorang anak yatim piatu yang diangkat menjadi menantu pengusaha kaya asal China yang jika ia tak becus menjadi menantu yang baik, maka ia hanya akan berakhir menjadi gelandangan di sana.

Sepertinya Sasuke sedikit berlebihan, Toneri memang selalu menjadi anak emas bukan hanya di perusahaan saja, namun juga di keluarga Otsutsuki setelah ia menikahi pemuda semata wayang mereka. Hiruko Sasori.

Oh yeah, Hiruko Sasori. Nama itu adalah alasan mengapa Sasuke sedikit sinis terhadap Toneri, Sasori adalah mantan kekasih Sasuke yang sialnya bahkan belum pernah sekalipun ia setubuhi.

Hubungan Sasuke dan Sasori tak berjalan lama, setelah Sasori memergoki Sasuke sedang bercinta dengan laki-laki lain di Apartmentnya saat itu, dan Sasuke tidak peduli. Ia memang tidak pernah bersungguh-sungguh menjalin kasih dengan para wanita ataupun laki-laki. Jika ia terlalu penasaran dengan tubuh seseorang, maka Sasuke akan menjadikannya kekasih demi melancarkan aksinya menyetubuhi wanita maupun laki-laki tersebut.

Sama halnya dengan Sasori, namun Sasuke tak pernah berhasil menyentuhnya. Tidak. Karena Ayah dan Ibunya akan menamparnya keras jika mengetahui ia bersikap kurang ajar terhadap pemuda dari Tuan Hiruko yang merupakan teman dekat Ayah dan Ibunya. Dan sialnya Sasuke baru mengetahui hal tersebut ketika ia baru akan melancarkan aksinya menelanjangi pemuda itu secara paksa.