12

2.4K 294 27
                                    

Renjun tau dia bukan yang pertama. Tapi apa expetasinya terlalu berlebihan? Apa ia terlalu menuntut? Apa ia terlalu manja? Apa ia terlalu egois? Apa ia terlalu childish?. Itu pertanyaan pertanyaan yang berputar di otaknya.

Renjun benar benar mencintai laki laki yang berpredikat sebagai kekasihnya saat ini. Tapi apa begitupun sebaliknya? Apa Renjun terlalu serakah? Bukannya bersyukur mempunyai kekasih yang diidam idamkan di seluruh dunia ini malah menuntut lebih, begitukah??

Renjun terlalu pemaaf, Renjun terlalu pemaklum, Renjun terlalu sering berkata Tidak apa apa, apakah begitu? Entahlah.

Kini Renjun ada di halaman belakang, melipir dari keramaian dorm. Menatap kosong pada objek di depannya. Tidak ada apa apa sebenarnya, hanya ada kolam renang dan saat ini itulah yang menjadi objek perhatiannya. Yang ada di fikirannya hanya tentang ke insecurannya selama ini. Jaehyun tak pernah dapat menghilangkannya, hanya meredakan lalu timbul lebih besar lagi.

Jaehyun tak pernah tau saat Renjun berperang sendiri pada batin dan fikirannya, laki laki itu tak pernah tau kalau Renjun sebenarnya mendengarkan perkataan orang orang jika ia tak cocok dengan Jaehyun, dan Jaehyun tak pernah tau betapa inginnya Renjun untuk meneriakkan kepada dunia bahwa Jaehyunlah miliknya namun tidak bisa. Renjun tak bisa memiliki Jaehyun di depan kamera. Di depan kamera mereka benar benar tidak ada moment, mereka hanya seperti Hyung dan dongsaenya. Seperti biasa tak ada yang lebih.

Dan bahkan, saat tak ada kamerapun rasanya Jaehyun terlalu sulit digapai, apa mungkin dari dahulu tak pernah tergapai oleh Renjun?

Renjun masih duduk dalam diam.

Duk!

"Aku tau aku salah, kamu boleh tampar aku njun, aku emang brengsek, aku bego banget"

Hatinya kembali sakit saat mendengar nada lirih dari Jaehyun yang tiba tiba bersimpuh di depannya. Jaehyun menunduk seakan takut jika bertatapan dengan laki laki manis di depannya.

Renjun tak tau ingin bereaksi seperti apa. Jujur saja ia ingin sekali memeluk Jaehyun seperti biasa tapi untuk sekarang seperti ada yang menahannya untuk tidak melakukan itu.

"Njun aku bener bener cinta sama kamu mungkin emang akunya yang bego, kamu boleh marah ama aku, kata katain aku aja, maki maki aku, tampar aku, gebuk aku juga boleh njun..."

Tuhann... Kenapa se sulit ini mencintai laki laki di hadapannya?.

"Hyung" akhirnya suara Renjun keluar setelah terdiam sedari tadi.

"Pliss njun plis sayang, engga, plisss aku janji gaakan gitu lagi, plisss sayang, aku kasih waktu buat sendiri tap—"

"Ssst Hyung. Aku harap Hyung ngerti ya? Kayaknya emang aku yang belum siap dicintai orang seperti Hyung, aku yang egois buat dapetin seluruh atensi Hyung, aku yang sepertinya terlalu manja dan menuntut ke Hyung, maaf ya Hyung kalo selama ini ngerasa terbebani sama Njun"
Renjun menutup matanya sejenak, meredam emosi dan sakit di hati nya yang membuat air mata meronta ronta ingin keluar.

"Aku lepas Hyung mulai hari ini, era resonance juga udh selesai, and yeah, we're have done, entar sore aku ama dream bakalan ke dorm dream, pelan pelan aku bakal bisa ko tanpa Hyung hehe, semoga Hyung juga sama ya" Renjun menghela nafasnya

Jaehyun tak mengelak, bukan tidak ingin mempertahankan, tapi ia tak ingin egois, ini kesalahannya, dan ia akan menanggung semuanya.

Perlahan Jaehyun mengangkat kepalanya, menatap Renjun yang tersenyum manis namun matanya berkaca kaca. Ahhh beginikah sakitnya perpisahan?

"Hyung mau peluk injun?"

Jaehyun mengangguk dan langsung saja memeluk erat tubuh kecil Renjun, membenamkan kepalanya di ceruk leher seraya menghirup aroma tubuh Renjun untuk ia ingat. Yaaa aroma ini akan selalu ia rindu, pelukan ini adalah pelukan yang akan terus menjadi miliknya tak akan untuk orang lain.

Dan Jaehyun menangis dalam diam. Air matanya mengenai kulit Renjun. Tentu saja Renjun tau, maka dari itu tangannya sudah mengelus elus pundak kokoh Jaehyun yang semakin bergetar.

Dan Renjun pun aku mengingat bahwa laki laki di hadapannya lah cinta terindahnya, bahu kokoh ini hanya untuknya menampung kesedihan, entah sampai kapan ia harap selamanya. Karna entah kenapa Renjun yakin, mereka hanya perlu belajar lebih memahami.

Pelukan mereka terlepas, Renjun menangkup wajah Jaehyun. Menatap mata dan wajah Jaehyun untuk ia masukkan ke dalam memori terindahnya. Ahhh kenapa semakin mellow.

Jarinya menyusuri mata, hidung, sampai bibir Jaehyun. Menghapus juga sisa air mata yang turun ke pipi pria tampan ini.

"Jangan nangis Hyung, Injun sakit liatnya"

Cup Cup

Jaehyun tersenyum getir saat Renjun mencium kedua matanya.

" I Love You Huang Renjun, now, tomorrow and forever. Jangan lepas aku, karna aku juga ga akan lepas kamu buat siapapun. Maaf egois, tapi jangan larang aku buat narik kamu ke pelukan aku lagi"

Renjun tersenyum "Kalo takdir pertemuin kita lagi, pasti ketemu Hyung"

Yahhhh putus ges sowwy :(.

⭐⭐⭐

Sorry dikit... Ni yang minta putus... Niii... Huuuu 😭😭



BELIEVE {JAEREN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang