💭 ending ✔

2.1K 386 77
                                    

hope you still enjoy with this last part!
happy reading ❤

hope you still enjoy with this last part!happy reading ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jungwon dan esha berhenti di lapangan indoor.

"gue tau semuanya dari jaehee. dia sengaja ngikutin mereka berdua buat tau gimana kenyataannya." ucap jungwon tiba-tiba.

"gue masih bingung, kenapa may kayak gitu."

"denger cerita dari jaehee, hidup may emang keras. orang tuanya terlalu nuntut dia harus ranking 1 dan dia ngga bisa ngalahin lo."

jungwon menghela nafas, "gue ngga tau kalau selama ini dia suka sama gue dan disini gue marah karena caranya jahat, mau bikin gue benci sama lo dengan menfess yang dia buat."

mendengar hal itu, esha menunduk. waktu awal masuk sekolah, esha dekat dengan may. tapi setelah pembagian raport dan dikasih tau rankingnya, may perlahan menjauh. esha sendiri tidak akan mengalah soal ranking, ia harus mendapat apa yang seharusnya dia dapat.

"jadi may benci gue karena ranking, dan dia tau kalau gue suka sama lo..." ucap esha.

jungwon ngangguk pelan.

"ya emang kenapa kalau gue suka sama lo?" esha tertawa hambar, "lo pasti lebih pilih may, dari fisik gue udah kalah jauh."

"kata siapa?"

esha noleh, "hah?"

"kata siapa gue pasti lebih milih may?"

melihat jungwon tersenyum membuat esha semakin kebingungan.

"dari awal gue ngga begitu suka liat sikap may, makanya ngga akrab. gue lebih akrab sama jihan jaehee. itu juga karena jeongwoo naksir."

"o-oh..."

esha agak gugup. dia tidak pernah membayangkan akan sering berdua gini sama jungwon. esha pikir, sampai pada akhirnya pun dia hanya tetap menjadi penggemar rahasia tanpa jungwon tau identitas dirinya.

jungwon sendiri jadi ngerasa canggung. karena ngga ada yang bisa diomongin lagi, terlebih saat jungwon tau esha adalah sender love menfess-nya selama ini.

"j-jungwon..." esha membuka obrolan lagi.

"iya?"

"m-maaf ya... kalau aja gue ngga kirimin lo menfess, kejadian tadi ngga bakal terjadi." esha menunduk, "gue terlalu pengecut buat bilang langsung kalau... gue suka sama lo."

jungwon tersenyum tipis, "kalau lo ngga kirimin menfess, kita ngga bakal ketemu kayak gini."

"i-iya tapi gimana yaaa aduh malu banget."

esha jadi salah tingkah sendiri, pipinya juga merah saking malunya. jungwon ketawa lepas, bikin esha makin malu.

"makasih ya udah kirimin menfess. gue seneng, menfess dari lo selalu bikin gue senyum." ucap jungwon.

lovefess, jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang