Chap 1 : Login

57 14 19
                                    

"Apa kalian tau game yang baru viral ini?"

"Aku tau! Katanya game itu sangat realistis. Kau bisa melakukan hal mesum di sana."

"Benar... Benar, aku selalu bermimpi untuk memainkannya."

"Hahaha, itu mustahil bodoh. Game itu terbatas, kita tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk mendapatkannya."

"Ya, katanya website yang membagikan game itu sudah menghilang. Sepertinya game itu sudah habis di bagikan."

"Benarkah? Sialan aku telat."

"Apa kalian tau, beberapa orang kaya berani mengeluarkan uang ratusan juta demi mendapatkan game ini."

"Wow... Itu gila! Jika aku mendapatkannya, aku pasti langsung kaya."

Terdengar percakapan di dalam sebuah cafe kecil, di sana ada empat orang tengah duduk dalam satu meja besar. Mereka berbicara mengenai game misterius yang baru saja viral, rumornya game itu sangat terbatas, setidaknya hanya 2000 orang beruntung dari seluruh dunia yang dapat memainkan game tersebut.

Hal menarik yang membuat pengusaha hingga orang kaya berlomba-lomba mendapatkannya adalah game itu begitu realistis dan paling mengesankannya game popular itu hanya dapat di mainkan melalui mimpi dengan perantara alat berupa helm yang disebut banyak orang sebagai "Dream VR".

Cara kerjanya cukup simpel, seseorang harus memakai alat Dream VR di kepalanya. Kemudian biarkan tubuh terbaring rileks di atas kasur, lalu tidur dengan tenang hingga terlelap. Barulah game itu muncul di dalam mimpinya.

Landlord, itulah nama game yang banyak di perbincangkan dari seluruh dunia. Sebuah game startegi yang mengharuskan para pemainnya untuk membuat sebuah negara, namun pada kenyataannya pemain bisa melakukan aktifitas apapun layaknya dunia nyata.

Game ini mungkin lebih pantas di katakan sebagai simulasi. Bayangkan saja, Karakter non-pemain atau dikenal dengan istilah NPC dapat melakukan percakapan yang berbeda-beda, memiliki emosi, dan dapat diajak bekerjasama, layaknya mereka memiliki jiwa di dalamnya. Menariknya dunia game ini setara dengan ukuran planet bumi, pikirkan berapa luasnya map di game Landlord. Karena berbasis dari mimpi, tentu ke-6 indra dari tubuh pemain akan aktif di dalam sebuah permainan. Terakhir yang paling menakjubkan dari yang lainnya adalah grafisnya begitu nyata, terlihat tidak ada bedanya dengan dunia asli.

Wajar saja banyak orang-orang yang memperebutkan game ini, karena kelebihan tersebut tidak dapat dimiliki oleh game lain dengan cara konvensional seperti mobile dan konsol. Apalagi Landlord adalah satu-satunya game yang menggunakan alat Dream VR.

Kembali di sebuah gerai cafe. Tidak lama setelah mereka bicara, seorang karyawan yang berprofesi sebagai bartender mendekati mereka.

"Anu... Maaf, sebentar lagi cafe akan tutup. Bisakah kalian meninggalkan tempat ini?"

Dia adalah Rahel, pekerja penuh waktu di tempat itu.

Sebagai karyawan, sudah waktunya dirinya beristirahat. Waktu sudah menunjukan jam 1 malam, setidaknya sudah 1 jam waktu terlewati untuk menutup sebuah cafe. Akan tetapi ia tetap bersabar menunggu ke-4 pengunjung itu pergi, setidaknya kesabaran itu juga memiliki batasan.

"Pak, bisakah kau bersabar sedikit? Kami sedang menunggu seseorang."

Pemuda berambut punk dengan jaket jeans bergaya layaknya seorang berandalan menyela keluhan Rahel sambil menatap mata lawannya dengan tajam. Namun Rahel sudah tidak tahan lagi, ini sudah lewat dari waktu kerjanya, mau tidak mau ia harus mengusir mereka.

"Tapi..."

"Apa kau budek pak? Aku sudah bilang untuk tunggu sebentar. Ingin ngajak ribut, hah?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transfer To New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang