XXVI

0 0 0
                                    

11:26

__________

"Lo beneran udah gpp?" Tanya Rey khawatir ke arah Kana.

Tadi setelah dia dari apart Zayn dia langsung meluncur ke rumah sakit, tapi ruangan nya sudah kosong kata suster pasien sudah pulang.

"Kenapa diem aja hmm?" Tanya Rey lembut menggenggam tangan Kana.

Kana menatap mata Rey dalam, apa dia harus meninggalkan lelaki sebaik Rey?

"Aku mau ngomong" Jawab Kana pelan.

"Ngomong aja, gue dengerin lo".

Kana menarik nafas dalam, dia melepaskan genggaman tangan Rey, "Aku mau kita putus" Kata nya cepat.

Rey langsung kaget, dia menatap mata Kana mencari ke bohongan, "Kenapa Kan? Gue ada salah sama lo?" Tanya Rey lirih.

"Enggak! Bukan kamu yang salah, tapi aku. Aku gak pantes buat kamu Rey".

"Aku gak sempurna seperti perempuan lain" Lanjutnya pelan.

"Enggak Kan, lo yang paling sempurna di mata gue! Mau lo putusin gue, gue gak akan mau!" Tegas Rey menatap mata Kana meyakinkan.

"Plis, jangan ngomong kaya tadi lagi" Lirih Rey menundukan diri nya di bawah kaki Kana.

"Rey! Kamu apa-apaan sih! Bangun".

"Enggak Kan! Gue gak mau bangun, plis jangan putusin gue".

"Kamu bangun dulu Rey!" Paksa Kana membantu Rey berdiri.

"Duduk samping aku!" Perintah Kana.

"Tatap mata aku Rey!".

Rey langsung menatap kedua mata Kana sendu.

"Denger baik-baik Rey! Aku, aku sayang sama kamu! Ak-aku bahkan cinta banget sama kamu. Tapi kamu tau semuanya kan? Aku lagi hamil! Aku gak tau siapa ayah anak ini, dan kamu tau juga kan aku udah gak perawan dari kecil? Plis Rey, aku gak pantes buat kamu" Jelas Kana panjang lebar.

Dia mengusap air mata nya kasar, "Aku takut kamu malu, dan apa kata orangtua kamu kalo kamu masih stay sama aku yang sedang hamil?" Lanjut nya dengan air mata terus turun.

Rey membawa Kana kedalam pelukan nya, "Jangan mikirin itu, You are the best of the others, no one can be like you. I don't care what they have to say. Dan sekalipun orangtua gue larang, gue akan berontak. Mereka gak ada hak tentang pilihan hidup gue" Balas Rey mengelus punggung Kana gemetar.

"Dan, anak lo. Anak gue juga Kan!".

"Honey, don't be naughty there, okay? and this is your papa, papa Rey. Papa Rey yang selalu ada untuk mama dan kamu" Ucap Rey mengusap perut rata Kana.

Kana menangis melihat Rey berkata seperti tadi, "Rey" Lirih nya.

Rey yang masih di depan perut Kana langsung mendongak, "Hei jangan nangis dong, inget ada baby di sini" Tenang Rey memeluk Kana.

"Makasih" Bisik Kana pelan.

"Gak usah makasih, lo berdua bagian dari hidup gue" Jawab Rey sambil mengelus perut Kana.

"Kalo ada apa-apa bilang sama gue Kan! Inget, itu anak bukan anak lo aja, itu anak gue juga!" Perintah Rey tegas.

Kana mengangguk, dia senang sekali.

"Gue pulang dulu, ntar sore ke sini lagi" Ucap Rey sambil berdiri.

"Yah kok pulang? Aku masih mau sama kamu" Cemberut Kana ikut berdiri.

EIND 2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang