#17

1K 104 4
                                    

"Sasuke?",panggil Naruto pelan dan santai.

Sebuah cahaya tiba-tiba muncul di belakangnya, Sasuke pun tidak memiliki pilihan lain selain berbalik dan mendapati Naruto disana dengan salah satu telapak tangan yang mengeluarkan api terarah ke atas.

"???"

"Na..ruto",sebut Sasuke dengan suara mencekam.

"Aku akui kau hebat bisa berkembang dengan kemampuanmu sendiri sejak kau melarikan diri dari desa, Sasuke. Apakah kau akan kembali ke desa atau hanya berniat mendapatkan kembali kekuatan yang sudah susah payah kau kembangkan itu?"

"..."

Sasuke memandang Naruto serius, seingatnya Naruto hanya memiliki elemen angin, tapi mengapa bisa mengendalikan elemen api miliknya.

"Aku tidak ingin kembali",ucap Sasuke kemudian dengan dingin meskipun ia sudah sangat berkeringat karena sejak tadi berlari-larian tanpa arah.

"Kau pergi hanya untuk menuntaskan ambisimu, setelah itu apa yang akan kau lakukan?"

"Itu.. bukan urusanmu!"

Sebenarnya Sasuke ingin berucap dengan dingin lagi seperti tadi, tapi ia menjadi ragu sekarang karena seluruh upayanya sudah direnggut Naruto.

'Apapun yang terjadi, aku harus membuat dia mengembalikan milikku!'

"Apapun yang terjadi, aku harus membuat dia mengembalikan milikku. Itu kan yang kau katakan dalam hati Sasuke?",tanya Naruto dengan pandangan mendingin yang terarah pada Sasuke.

"???"

Naruto kembali diam, Sasuke terlihat terpaku terkejut menatapnya.

"Tidak ada.. yang bisa kau lakukan, kau tidak akan bisa bermain api di depanku!",ucap Naruto dengan cool.

"Kha! Walaupun aku ikut denganmu kembali, tidak ada yang bisa kulakukan disana lagi"

"Ada, kenapa kau tidak menjadi Hokage saja?"

"Hah?"

"Daripada membalas dendam, lebih baik kau bangkitkan klanmu dan tunjukkan itu pada dunia dengan kemampuan serta gelar Hokage yang kau dapatkan di masa depan"

"Kau mau menyamakanku denganmu?"

"Aku tidak pernah memintamu untuk menjadi sepertiku, kau hanya menjadi terlalu berambisi dengan kekuatan. Apa makna kekuatan itu sendiri untukmu Sasuke?"

"Kekuatan adalah segalanya! Dengan kekuatan kau bisa membuat berbagai hal menjadi nyata!"

"Hah!",Naruto menghela nafas dengan kasar.

"Aku tidak pernah benar-benar ingin menjadi ninja",ucap Naruto dengan pancaran cahaya putih di matanya.

"Hah?"

"Aku hanya ingin mendapatkan pengakuan kosong.. dulu. Apa itu ada gunanya untukku? Mengapa aku harus mendapatkan pengakuan dari orang-orang yang bahkan tidak pernah benar-benar ada di hidupku, disisiku?"

"..."

Sasuke hanya diam memandang Naruto dengan datar.

"Terserahlah! Untuk apa aku susah payah membawamu kembali ke desa? Dan, untuk apa aku mengembalikan kekuatan yang sekarang sudah menjadi milikku? Kau tidak peduli! Seseorang yang tidak peduli, bahkan ketika aku masih berbelas kasih"

"...?!",Sasuke menatap Naruto tak suka.

"Kau pengkhianat! Sudahlah! Semuanya sudah berakhir! Aku akan pergi!",ucap Naruto dengan pandangan yang semakin mendingin.

Bahkan tanpa berkedip, Sasuke menyadari tubuh Naruto yang semakin menghilang.

Saat Sasuke berlari untuk menggapai tangan itu, Naruto sudah benar-benar menghilang dari sana. Meninggalkan kegelapan tanpa arah.

*****

"Ah. Ah",ucap Karin dengan dingin.

Naruto hanya memandang ke samping dengan ekspresi acuh tak acuh.

"Kekacauan apalagi yang kau lakukan sekarang?",tanya Karin memprotes tindakan Naruto yang telah mengganggu keseimbangan dunia dengan cara yang tidak mereka 'sepakati' bersama.

"Humph!"

Naruto kembali membuang muka.

"...",Karin menatap Naruto dengan serius.

"Aku tahu kau sudah capek, tapi caramu itu salah! Kemana dirimu yang hangat dan tangguh?"

"...",kali ini Naruto yang diam memandang ke samping dengan enggan.

"Naruto?",panggil Karin, ia memelankan suaranya.

"Kau marah bukan pada semuanya?"

Naruto akhirnya menoleh setelah mendengar kata-kata itu.

"Aku bisa membendung kekuatan tapi setelah mengingat semuanya kembali dari awal, aku tidak yakin ini yang terbaik, membuat banyak dunia paralel itu salah"

"Aku tahu itu salah! Orochimaru yang memberikan ide itu pada awalnya kan?"

"Hm..",gumam Naruto pelan, tidak berarti iya juga tidak berarti bukan.

"Naruto, mau tidak mau kau telah mengubah nasib Sasuke sepenuhnya sekarang dengan kegelapanmu. Semua orang memiliki kegelapan mereka masing-masing, aku tahu, aku mengerti kau berbeda, seseorang yang berpandangan berbeda yang bisa mengubah nasib dunia"

"Karin?"

"Huh?"

"Mengapa tidak kau saja yang mengubah Sasuke?"

"H-HUH?"



















































Jumat, 13 Agustus 2021
20:34

Naruto's Life ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang