"Mashiho, kalo kemampuan kamu gini-gini terus gak ada improve gimana mau bertahan?" Mashiho menunduk dalam. Ini sudah kesekian kalinya ia mendapat teguran dari pelatihan dalam satu minggu, sebuah rekor untuk ukuran orang perfeksionis macam Mashiho.
"Maaf, saya bakal latihan lebih keras lagi." Jawab Mashiho. Bisa ia dengan pelatih dancenya itu mendengus keras.
"Kompetisi udah makin deket, Mashiho. Kamu tau apa artinya kan?"
Mashiho mengangguk. "Iya, saya tau." Jawabnya pasti.
"Jangan pulang sampai gerakanmu bener." Kata pelatih dengan nada final. Mashiho hanya bisa mengangguk pasrah.
Setelah sang pelatih keluar dari ruangan, barulah Mashiho ambruk. Ia kelelahan fisik dan mental. Dance adalah salah satu keahliannya dan ia tidak pernah merasa sepayah ini dalam keahliannya tersebut. Ruang latihan yang biasanya menjadi tempat favoritnya akhir-akhir ini terasa begitu mencekik hingga ia kesusahan bernafas.
Mashiho bangkit berjalan keluar ruang latihan menuju rooftop untuk menghirup udara sekaligus menjernihkan pikiran sebelum kembali berlatih.
Mashiho menghirup udara rakus sesampainya ia di rooftop. Berjalan ke pembatas, membiarkan udara mencumbu kulit wajahnya selagi matanya menangkap potret matahari yang perlahan kembali ke peraduannya. Mashiho memejamkan matanya sejenak, menikmati angin yang berhembus sampai tiba-tiba kulit pipinya tersengat rasa dingin. Mata bulatnya seketika terbuka, ia menoleh dan hal pertama yang ia dapati adalah senyum manis seorang cowok yang sebenarnya ia tidak kenal namun ia tahu cowok itu juga anak agensi ini karena pernah melihat beberapa kali di kantin.
"Buat lo," katanya menyerahkan sekaleng minuman dingin.
Dahi Mashiho mengernyit. Ia menatap cowok didepannya dengan raut aneh.
"Tenang aja, gak ada racunnya kok." Tambahnya seolah menjawab kebingungan Mashiho. Ia mengambil satu tangan Mashiho lalu menyerahkan minuman tersebut secara paksa.
Mashiho masih bergeming. Membuat Junkyu menghela nafas. Di ambilnya lagi kaleng minuman tersebut untuk ia buka, lalu ia minum seteguk.
"See? Gue baik-baik aja kan? Ini minuman baru gue beli," ucapnya lalu kembali menyerahkan kaleng minuman yang sudah ia teguk itu ke tangan Mashiho.
"Makasih," ucap Mashiho akhirnya. Cowok itu mengangguk puas.
"Kok gak diminum?" Tanya Junkyu lagi. Akhirnya Mashiho meneguk minuman tersebut.
"Itu indirect kiss," bisiknya ditelinga Mashiho.
"Uhuk!" Mashiho tersedak. Cowok itu tertawa sembari menepuk-nepuk punggung Mashiho.
"Baru indirect kiss kok udah keselek?" Godanya lagi, Mashiho menatap sinis.
"Bercanda, jangan ngeliat gue gitu dong." Ucapnya tersenyum. Mashiho mengelap bibirnya yang basah.
"Gue Junkyu, anak kelas vocal." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Mashiho, dance." jawab Mashiho singkat. Junkyu mengangguk paham.
"Lagi banyak pikiran ya?" Tebak Junkyu sok tahu. Mashiho hanya berdehem sebagai jawaban.
"Gue juga, tadi habis di marahin gara-gara nyanyian gue gak stabil." Kata Junkyu bercerita. Mashiho agak heran sebenarnya, mereka baru bertemu tapi Junkyu sudah banyak bicara.
"Gue udah dua hari gak pulang," ucap Mashiho.
"Pantesan,"
Mashiho menatap Junkyu dengan satu alis terangkat. "Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story | Mashiho X All
Fanfictionwork ini berpotensi untuk menjadi lapak Oneshoot cerita Mashiho dengan member Treasure yang lain. WARN: BXB! JANGAN SALAH LAPAK.