Tensi di ruangan itu meningkat, memberi tekanan yang lebih besar pada dua sosok yang saling melempar tatapan sinis."Kamu maunya apa?" Tanya si manis jengah. Ia mulai lelah berdebat.
"Pake otak kamu buat mikir. Hal kayak gini gak perlu ditanya harusnya kamu udah paham." Mashiho, sosok manis itu tersenyum sinis.
"Kamu pikir aku cenayang? Jun kamu gak bisa terus-terusan nuntut aku harus selalu ngerti apa yang ada di otak kamu tanpa kamu ngasih tau. NGOMONG Junkyu, kamu cuma perlu ngomong, demi Tuhan!" Jerit Mashiho kesal. Perdebatan mereka selalu tidak jelas asalnya dari mana, Junkyu-kekasihnya itu selalu saja marah tanpa repot-repot memberi tahu Mashiho apa kesalahannya, dan bagian paling menyebalkannya adalah cowok itu selalu menginginkan Mashiho untuk menerka sendiri kesalahannya.
Cowok dengan tinggi seratus delapan puluh meter itu membuang pandangan. "Bener kata orang. Kita gak cocok, harusnya aku dengerin omongan mereka dari dulu."
Mashiho tertegun. Ia menatap Junkyu tajam. "Terus apa? Kamu nyesel macarin aku?"
Tubuh Junkyu bergerak, mempertemukan kedua bintik hitamnya dengan milik Mashiho dalam satu garis lurus. "Iya. Mending kita putus aja."
Mulut Mashiho terbuka, namun tidak ada yang keluar dari mulutnya. Tertawa sinis, membusungkan dada dan mengangkat dagunya angkuh. Menatap Junkyu dengan pandangan meremehkan.
"Oke. Kita putus." Ujarnya tenang. Mengambil barang-barangnya beserta kunci mobil. Berjalan menuju pintu tanpa menoleh kearah Junkyu sama sekali.
Sebelum benar-benar keluar dari apartemen Junkyu, Mashiho menghentikan langkahnya sejenak, memutar kepalanya sedikit.
"Inget ya, Jun. Lo yang mutusin gue, dan gak pernah ada kata balikan di kamus gue."
Setelah mengatakan hal itu Mashiho langsung keluar dari apartemen tersebut. Bukannya Mashiho terlalu percaya diri, namun ia tahu betul bagaimana perangai Junkyu. Cowok itu selalu meledak-ledak tanpa alasan dan saat menyadari kemarahannya yang tidak wajar ia akan menyesalinya di esok hari. Junkyu dan segala ketidak jelasannya sudah menjadi makanan Mashiho setiap hari. Entah apa masalahnya kali ini, jika ditilik dari omongannya, sepertinya cowok itu sedang overthinking dengan hubungan mereka. Selama ini Mashiho selalu tahan dengan semua ketidak jelasan Junkyu, segala jenis pertengkaran sudah pernah mereka lewati. Tapi hari ini Junkyu mengucapkan kata yang paling tabu, putus.
Mashiho adalah cowok dengan prinsip tinggi. Dia paling tidak suka memainkan kata putus dalam sebuah hubungan. Putus bagi Mashiho artinya benar-benar putus. Tidak ada dan tidak akan pernah ada kata balikan karena menurut Mashiho jika memang tidak ingin putus maka jangan pernah mengucapkan kata putus.
-oOo-
6 bulan kemudian...
Mashiho duduk tenang di kursinya dengan segelas tequila di tangan. Matanya menatap ke satu arah tanpa emosi.
"Gak mau nyamperin?" Tanya Asahi yang sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Mashiho. Mashiho melirik sekilas, mengedikkan bahu.
"Buat apa? Buang-buang energi." Jawab Mashiho acuh.
"Tapi mata lo dari tadi gak berhenti natapin dia." Ujar Asahi setengah menyindir. Mashiho tertawa kecil, mengangguk setuju.
"Iseng aja. Seru liatin mantan." Jawab Mashiho. Asahi mengernyitkan dahi, apa serunya?
Jika kebanyakan orang akan menghindari bertemu tatap dengan mantan bahkan memblokir semua akses sang mantan untuk terlihat di pandangannya maka Mashiho berbeda. Tidak satupun akses Junkyu yang ia blokir, tidak juga Mashiho pernah menghindari cowok itu. Semua akses cowok itu untuk melihat dan menemuinya Mashiho buka dengan lebar, bukan karena Mashiho masih menginginkan Junkyu melainkan untuk menunjukkan pada Junkyu bahwa putus darinya pun, Mashiho tidak akan meredup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story | Mashiho X All
Hayran Kurguwork ini berpotensi untuk menjadi lapak Oneshoot cerita Mashiho dengan member Treasure yang lain. WARN: BXB! JANGAN SALAH LAPAK.