I'll Be Your Home | JiMashiKyu

710 53 2
                                    

Masih satu universe dengan Playing With Fire.






****





Jian baru saja kembali dari kampus sambil menenteng paperbag berisi burger dan kentang goreng, dengan semangat penuh Jian mengetuk pintu kamar Mika.

"Mik," panggil Jian setelah mengetuk pintu.

Tidak lama kemudian pintu putih itu terbuka, Jian yang awalnya sumringah begitu melihat penampilan Mika yang tidak biasa dalam arti lain berantakan langsung mengerutkan dahi.

"Kena tornado dimana lo?" Tanya Jian heran. Masalahnya cowok manis di depannya ini pecinta kebersihan dan selalu necis bahkan saat hanya di kosan.

"Lo ngetok kamar gue ngapain?" Tanya Mika mengabaikan candaan Jian.

"Gue bawa burger kesukaan lo." Ujar Jian memamerkan paper bag di tangannya.

Mika tersenyum tipis. "Makasih." Ujarnya menerima burger pemberian Jian.

Ada yang salah.

Mika yang Jian kenal pasti sudah menyengir lebar kalau Jian bawakan burger, bahkan sudah mengoceh tidak berhenti tapi anak itu hanya tersenyum tipis.

"Kenapa lo?" Tanya Jian menatap Mika dengan tatapan meneliti.

"Apanya yang kenapa?" Tanya Mika.

"Berantem lagi sama Juna? Di putusin gak jelas lagi?" Todong Jian dengan nada tidak suka. Entah kenapa Jian sangat membenci sifat sahabatnya itu yang hobi memainkan kata putus. Mika menggeleng.

"Engga tuh kami baik-baik aja." Jawabnya. Tapi Jian tidak bisa percaya karena bahkan binaran di mata Mika meredup.

"Jadi kenapa, Mika? Gue tau lo gak lagi baik-baik aja." Tanya Jian tidak sabaran. Mika tampak berpikir sebentar sebelum membuka pintu kamarnya lebih lebar.

"Mau masuk?" Tawarnya. Tanpa harus berpikir dua kali Jian masuk kedalam kamar Mika. Wangi menyegarkan langsung menusuk indra penciuman Jian, wangi khas Mika yang dia hafal di luar kepala.

"Dalam rangka apa lo beliin gue burger?" Tanya Mika basa-basi saat mendudukkan diri di hadapan Jian.

"Lagi pengen burger aja terus gue inget lo jadi gue bawain sekalian." Jawab Jian.

"Jadi lo kenapa?" Tambah Jian lagi, enggan menunda-nunda.

Mika menunduk, memainkan kuku. Bingung harus memulai dari mana karena dirinya sedang bersikap kekanakan saat ini.

"Ji, lo tau Noa kan?"

Jian menegang. Namun buru-buru ia menetralkan kembali ekspresinya. Mengangguk dua kali.

"Tau. Kenapa?"

Mika menghela nafas berat. "Juna.. tadi minta izin buat nemuin dia."

Sekarang Jian tau alasan dibalik wajah suram Mika, dan Jian bisa menebak apa yang sekiranya sedang terjadi saat ini.

"Terus? Lo izinin?"

Mika tersenyum kecut. "Maunya engga. Tapi bakal egois banget kan kalo gue ngelarang? Mereka udah lama banget gak ketemu."

Sekilas cerita, Noa adalah sahabat Juna selain Jian. Jika Juna dan Jian memiliki perbedaan yang bertolak belakang maka Noa dan Juna adalah kebalikannya, keduanya bagaikan sebidang puzzle yang saling melengkapi. Yang Mika tahu Noa dan Juna sempat memiliki perasaan untuk sama lain meskipun tidak pernah resmi berpacaran. Dan hubungan yang belum di mulai itu harus selesai saat Noa pindah ke Kalimantan.

Love Story | Mashiho X AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang