Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
gavin.
Ia sedang bertempur dengan peralatan dapur.
Gavin sedang membuat sarapan pagi untuk kay dan dia sendiri, sedang berusaha memasak dengan baik, walaupun dapur jadi sangat berantakkan.
Akhirnya ia selesai masak dan sedang merapihkan dapur, dengan masih memakai celemek, wajah berkeringat,.
Sedangkan kaynata.
Dia sedang mandi.
Setelah selesai rapih-rapih ia turun ke bawah, tentu saja kay tidak sekolah sekarang jam 9 pagi, perlahan menuruni tangga, melihat sofa kosong membuatnya bingung, Gavin sekolah?
Kay menuruni tangga lagi.
tap tap
"Eh kay" dengan nafas memburu Gavin menyapanya, baru saja Gavin akan ke lantai atas tapi sudah melihat kay di tangga.
"ngapain?" Bingung kay, Gavin memakai celemek.
"Masak" nyengir Gavin.
Kay menuruni tangga lalu melewati Gavin begitu saja, lalu Gavin mengekori kay ke arah dapur.
"Kirain bakal jadi kapal pecah" ucap kay setelah melihat dapur yang rapih dan bersih.
Gavin terkekeh.
"Yaa tadinya, udah gua bersihin" Gavin.
Kay mengangguk lalu pergi ke meja makan, disitu ada banyak menu makanan, apakah akan enak rasanya?
"Lo yakin ini enak?" Tanya kay.
"ya-yakin" ragu ragu.
"Yaudah mana piring gue" ucap kay, dengan sigap Gavin membawa 2 piring.
"Ini piringnya nata cantikk" sambil menaruh piring dihadapan kay.
"Jangan panggil gue nata" larang kay.
"Iya oke" Gavin langsung mengiyakan.
"Gue harus nutupin luka pake apalagi?" Tanya kay sembari menyuap makanannya.
"sebelum tidur, pake salep penghilang bekas luka, terus kalo besok mau sekolah seperti biasa pake sweater tangan panjang" Gavin.
"Sherin ama rara bakal curiga, kemarin aja mereka curiga"
"Gua udah minta izin ke wali kelas lo, Lo ga masuk gara-gara sakit, jadi Lo bisa pake sweater jadi alasan Lo demam, kalo mau lu selama 3 hari ga usah sekolah" Gavin.
"Oke 3 hari" setuju kay.
Mereka telah menghabiskan makanannya.
kata kaynata, makanannya lumayan, rasanya tidak buruk-buruk amat.