9/3

22 6 0
                                    

"Sebuah kisah, tuhan yang sedang bercanda dengan hambanya"

- Syaqilla Gharaa Apdilla

21 Agustus 2021

~~~~~~~~~

Sesampainya Qilla di kamarnya,ia langsung saja melemparkan dirinya ke kasur queen size miliknya,seraya senyum-senyum sendiri sambil sesekali memeluk boneka pemberian laki-laki yang menjadi alasannya selalu semangat berangkat kesekolah beberapa bulan terakhir.

"Kyaaaa! Itu tadi Syabil? Manis banget sii" ucap Qilla masih dengan senyum merekah

"Sial, perut gua kayak ada kupu-kupunya anjir" gumam Qilla lagi-lagi senyuman itu tidak pernah pudar dari bibirnya

"tapi kok Syabil bisa tau ulang tahun gua si? Gua aja yang ulang tahun lupa, fix Syabil suka sama gua valid no debat no kecot" monolog Qilla heboh sambil memeluk boneka pemberian Syabil gemas.

"Nama kamu aku kasih nama SyaSya yah, artinya SYAqilla SYAbil. Kamu maukan? Iya aku mau kok. Aaaa gemoy banget si kayak yang kasih hahaha" monolog Qilla sambil menggerakkan kepala boneka itu seakan mengangguk menyetujui nama yang di berikan Qilla.

Kegilaan Qilla terhenti sebab ponselnya berdering menandakan ada yang menelfonnya. Setelah melihat nama yang menelfonna langsung saja ia angkat.

"Qill, lu di antar yah tadi sama si Syabil?, gimana-gimana?, lu di anterin sampai rumahkan?, lu di kasih apaan sama dia Qil?, Bagas bilang dia bakalan kasih lu sesuatu, kepoo banget gua" cerocos Fiona tanpa henti

Qilla yang mendengar pertanyaan Sahabatnya itu hanya memutar matanya malas. "Waalaikum salam" sindir Qilla

"Eh hehe, Assalamualaikum Qilla, jadi gimana?." Tanya Fiona lagi

"Hmm, ya gak gimana-gimana si, dia cuman kasih gua boneka terus habis itu pergi." Jawab Qilla santai. Tidak tau saja Fiona bahwa jantung Qilla sedang tidak aman.

"Demi apa lu dikasih boneka? Ih si patung bisa soswit juga ternyata" balas Fiona tak habis pikir

"yaudah kalau lu gak percaya. Udah dulu yah gua mau mandi." Jawab Qilla malas meladeni sahabatnya yang memiliki kepo akut itu.

"ih ntar dulu anjir, oh iya bentar malam jam 7 gua jemput, ga ada penolakan, bye!." Ucap Fiona langsung mematikan telfonnya sepihak.

"anak anj, astagfirullah ciri-ciri sahabat halal untuk di pukul gini nih" gumam Qilla kesal sambil menyorot tajam ponselnya. Tetapi setelah itu Qilla langsung beralih keboneka yang diberi nama SyaSya tadi sambil berguling-guling tidak jelas di atas kasur. Masalah mandi masih banyak waktu pikirnya.

~~~~~~~~~~

Tepat satu jam sebelum Fiona datang menjemputnya. Qilla baru saja melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi. Ia sedang mengeringkan rambutnya tiba-tiba saja ponselnya berdering. Setelah melihatnya ternyata orang yang sama, yang menelfonnya beberapa jam yang lalu.

"Syaqilla lu pasti baru selesai mandikan, ngaku lu!" teriak Fiona di sebrang sana

"ini masih ada sejam dari waktu yang lu bilang yah Cil. Masih banyak waktu ga usah lebay" sahut Qilla kesal

"ih lu mah gitu, nanti kita telat anjir, lu mau tanggung jawab heh?!" balas Fiona gak kalah kesal

"emang kita mau kemana sih Cil? Kayak penting banget gitu, gua gak usah ikut yah?" mohon Qilla dia benar-benar malas keluar rumah sekarang.

"gak boleh lu harus ikut. Gua ngambek kalau lu ga ikut yah Qil" balas Fiona tak mengindahkan permohonan Qilla. Dia sudah tahu betul tabiat sahabatnya itu dia pasti ingin rebahan sambil melanjutkan acara menulisnya yang sangat membosankan menurut Fiona.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

11/12 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang