[09] Yeri dan Ajakan yang Memaksa

225 50 3
                                    

Jaemin
pulang nanti lo jangan langsung pulang ya, gue mau ngomong.

Yeri mengernyitkan keningnya membaca pesan dari Jaemin. Dua hari terakhir ini, dirinya memang jarang mengobrol dengan Jaemin. Tetapi sekarang, cowok itu tiba-tiba ingin berbicara langsung dengannya. Rasa senang yang tiba-tiba membuncah membuatnya cepat-cepat mengetik balasan.

Yeri
ngomong apa?
Lewat chat juga bisa kali.

Jaemin
ini penting, Yer.
Please.
Penting banget buat kelestarian kegantengan gue.

Yeri
Geli gue.
Tapi gue tetep nggak bisa, sorry.

Jari-jari Yeri berhenti mengetik. Dipandanginya kata-kata di atas dengan serius sebelum benar-benar mengirimkannya ke cowok di seberang sana. Yeri berbohong, tentu saja. Sebenarnya sepulang sekolah ini waktunya sangat luang. Hanya saja, dia rasa tidak baik pergi dengan pacar orang. Yeri tidak ingin dibilang perusak hubungan antara Jaemin dan pacarnya. Terlebih kekesalan karena merasa dijadikan pelampiasan membuatnya benar-benar ingin menghindar dari cowok itu.

Lama, tidak ada balasan yang membuat Yeri cemas menunggu. Yeri nyaris melempar ponselnya jika saja notifikasi masuk tidak berbunyi.

Jaemin
emangnya lo mau kemana?

Seraya meringis, Yeri menahan napasnya sejenak. Dia tidak mau terus-terusan berbohong kepada cowok itu. Alhasil, Yeri lebih memilih untuk tidak membalas dan segera menutup ponselnya. Dia menyimpan benda itu di saku seragamnya sambil berusaha agar rasa bersalahnya tidak semakin menjalar. Padahal dia tau, bukan hanya rasa bersalah yang ada, tetapi juga rasa kehilangan.

Ya, rasa kehilangan sosok yang selalu mengisi hari-harinya entah sejak kapan.

Sosok yang tak lain adalah Na Jaemin

****

"Yeri, tunggu!"

Suara teriakan itu semakin mempercepat langkah Yeri. Bahkan, tanpa menoleh ke belakang pun Yeri tau siapa yang meneriakkan namanya di tengah koridor di saat jam pulang sekolah begini, yang membuat berpuluh pasang mata siswa memandangi mereka dengan penuh rasa ingin tahu.

"Yeri, tungguin gue!" sekali lagi teriakan itu terdengar, bersamaan dengan berhentinya Yeri karena tangannya dicekal oleh tangan besar milik orang itu.

Yeri berbalik dan memasang wajah garangnya. "Lo kenapa sih, Jaem, teriak-teriak gaje kayak gitu?"

"Lo kali yang aneh, gue panggil malah kabur."

"Ya udah, lo mau apa?"

"Gue mau ngomong. Tapi kita ke Queendom café, oke?"

"Gue tadi udah bilang nggak bisa, Jaemin."

"Dan gue tadi udah bilang ini penting, Yeri," balas Jaemin seraya menirukan gaya bicara Yeri tadi, ditambah dengan mulut yang dimonyong-monyongkan, membuat cewek itu tersenyum geli. "Lo mau kadar kegantengan gue turun karena ditolak pergi sama cewek cantik kayak lo?"

Oke, Yeri berusaha untuk tidak meleleh. Catat, berusaha keras untuk tidak meleleh dan terbang. Dua kali. Dua kali Jaemin bilang Yeri cantik. Entah itu salah satu modus Jaemin atau apa, tapi sepertinya cowok itu mengatakannya tanpa sadar. Atau memang mulut Jaemin terbiasa mengeluarkan gombalan murah seperti itu.

"Ganteng dari Ghana! Pede lo!" tukas Yeri sambil berusaha menutupi salah tingkahnya.

"Gue emang pede," balas Jaemin. "Jadi gimana? Lo mau nggak, ikut gue?"

"Ya elah, Jaem, ngomong di sini apa susahnya—" Yeri menatap ke bawah, baru menyadari kalau tangannya masih dicekal Jaemin, "—sih ...," lirihnya hampir tak terdengar. Yeri menggigit bibir bawahnya, berusaha menetralisir detak jantungnya yang sudah sangat tidak karuan. Sepertinya, sentuhan Jaemin di kulitnya menimbulkan efek yang sangat luar biasa bagi jantungnya itu.

Menyadari arah tatapan Yeri, Jaemin melepas tangannya lalu berdehem pelan. "Sorry."

"Eh? Nggak papa," sahut Yeri canggung. "Lo mau ngomong apa tadi?"

Jaemin mendecak. "Udah gue bilangin nggak di sini. Ikut gue, ya? Please," pintanya.

Mendengar nada memelas Jaemin, akhirnya Yeri mengangguk dan lupa akan niatnya yang ingin menghindar tadi. Jaemin tersenyum senang dan, tanpa sadar, tangannya bergerak mengacak rambut sebahu Yeri. Tanpa Jaemin tau, tindakan kecilnya barusan semakin membuat cewek berambut hitam itu salah tingkah. Dan hal itu semakin membuat Yeri yakin akan sesuatu; dirinya sudah jatuh ke dalam pesona Jaemin. 



------------







[✔] IDIOVER || Jaemin ft. YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang