Kim Seungmin mengambil earphone yang tergeletak di sebelah meja kasir. Ia menyangkutkan benda itu ke daun telinga, lantas menekan tombol play pada ponsel yang sudah terhubung. Suara gitar berdenting sebelum kemudian disambut alunan piano. Sedikit tercipta instrumen biola dan juga suara derai hujan.
𝘿𝙚𝙘𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧 𝙈𝙚𝙡𝙖𝙣𝙘𝙝𝙤𝙡𝙮 - 𝙎𝙥𝙚𝙖𝙧𝘽
0:58 ━━❍─────── 3:35
↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺
Musik yang indah. Tempo yang lembut. Irama yang menyembuhkan. Lagu yang diciptakan sosok musisi amatir. Beberapa waktu lalu, ada seorang pemuda yang berjalan dengan bahu perih bersama gitar yang mencuat dari balik punggung. Ia memasuki cafe kemudian menyerahkan sebuah flashdisk kepada Kim Seungmin. Dia berkata—
"Buat aku hidup untuk selamanya."
Kemudian dia pergi, dan tidak kembali lagi.
Secangkir cokelat panas yang sudah dingin terabaikan oleh suara-suara dibalik earphone. Seungmin selalu merasa, bahwa waktunya berhenti setiap lagu itu diputar. Seakan-akan hujan salju tak pernah turun, dan Desember tak pernah datang.
Lonceng pada pintu cafe berbunyi, pertanda seseorang memasuki tempat itu. Seungmin lekas mencabut earphone-nya dan bersiap untuk menerima pesanan.
"Aku mau milkshake," ujar orang itu dengan suara yang parau. Seperti suara orang habis bangun tidur.
Seungmin mengangguk dan kemudian menyiapkan pesanan. Setelah itu, ia menerima uang dan memasukkannya dalam mesin kasir. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih.
"Kenapa cafe ini masih buka? Ini sudah pukul 3 dini hari." Orang itu terlihat bingung sambil menggaruk-garuk kepala.
Seungmin tak dapat menjawab dan hanya mengumbar senyum kapitalisme.
Pelanggan tadi membalikkan badan seraya menguap dan kemudian berjalan pergi. Dia pun bermonolog pada dirinya sendiri, namun Seungmin masih bisa mendengar.
"Aku akan tidur lagi," ujar pemuda itu dengan langkah gontai dan keluar dari cafe.
Beberapa menit setelahnya, Seungmin menatap pintu cafe yang tertempel plakat besi bertuliskan 'open'. Sangat jarang benda itu bisa berbalik menjadi 'close'. Karena seperti kata pelanggan tadi—cafe ini nyaris buka setiap saat. Paling-paling hanya tutup dua sampai tiga kali dalam seminggu.
Seungmin menghela napas. Sambil kembali memasang earphone di telinga, matanya tak sengaja menatap si pelanggan tadi yang berhenti untuk menyebrang. Dia terlihat lelah, padahal Seungmin tau dia selalu tidur, karena dia selalu datang ke cafe dengan wajah bantal.
Kim Seungmin nyaris tidak pernah terlelap. Sementara orang itu, hampir tidak bisa bangun.
begin?
ni sambungan ceritaku yang unanswered questions yaa. jadi urutan bacanya itu when the sky feels close dulu, unanswered questions baru abis itu yang ini. tapi mo baca acak juga ga masalah sebenernya.
ini gatau bakal di lanjut kapan. aku cuma pub prolog dulu yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
december melancholy ✓
Fanfictionbulan desember, pukul 23.59, semenit sebelum hari berikutnya, sedetik sebelum pergantian, satu sekon sebelum kepastian. kim seungmin tetap tidak terlelap. dan yang jeongin tetap tidak bangun.