Hari ini Gea diberi izin untuk membawa mobil ke sekolah. Ia pun menjemput ketiga temannya untuk berangkat bersama. Pagi ini mood Gea sangat baik, namun tak lama kemudian sesuatu merusak moodnya. Setelah menjemput Chantika, mereka pun segera menuju sekolah.
"Lo yakin mereka lihat bang Agam sama Hayden kemaren?" Tanya Thea memastikan.
Chantika mengangguk. Ia pun segera memperlihatkan foto Agam yang diambil diam-diam oleh salah satu siswi kelas 12 IPA 2. Gea akhirnya percaya, tapi mengapa Abang nya itu tidak memberi tahu nya. Setidaknya ia sedikit tenang.
"Pesan dari siapa Ge?" Tanya Keline saat pesan masuk ke ponsel Gea. Ia mewanti-wanti mana tau pesan dari salah satu anak Vardelinoz.
"Dari kakak gua di kampung, ohiya ke kantin yuk!"
Mereka berempat pun segera menuju kantin, namun saat melewati kelas 10 IPA 1, mereka sedikit mendengar berbincangan beberapa orang anak laki-laki.
"Lo yakin mereka kesana untuk cari pacarnya bang Reygan?" Ujar seorang laki-laki yang memakai kacamata.
Teman satu nya mengangguk.
"Iya karena setau gua bang Reygan punya pacar tapi putus tapi bang Reygan belum move on, buktinya ada orang yang ngancem dia pake nama mantannya dia langsung pergi cari mantan pacarnya itu," sambung laki-laki yang berkulit hitam.
"Ohiya yuk udah jam istirahat ni, ingat tugas kita itu ngawasin kak Keline dkk. Yuk gua rasa mereka udah keluar deh,"
Ketiga laki-laki itu pun segera pergi ke kantin. Gea dkk bersembunyi di balik tembok. Apa yang mereka dengar? Apakah benar? Mereka menghilang ternyata untuk mencari seseorang yang seperti nya mantan pacar Reygan.
"Ternyata alesan nya itu? Seberapa penting sih tu cewe bagi mereka? Nyampe kita aja ga boleh tau," ujar Keline sedikit emosi. Ia langsung memblokir wa Gerald, begitu juga dengan Thea.
"Ge kita blok wa siapa?" Tanya Chantika polos.
Gea menggeleng lalu merangkul Chantika dan mereka kembali ke niat utama yaitu memberi asupan pada cacing-cacing yang sudah demo itu.
———
Sepulang sekolah keempat sekawan ini pergi hangout ke mall. Dan sekitar jam tiga mereka baru pulang, Gea mengantar Chantika terlebih dahulu, lalu kemudian Thea. Sekarang tinggal lah dirinya dan Keline.
"Kel lu rasa ada yang ngikutin ga sih?" Tanya Gea yang masih fokus menyetir.
"Iya njir, coba lu liat motor hitam dia ngikutin kita dari keluar dari perumahan Chantika. Gua rasa ada yang ga beres deh, coba lu putar arah"
Gea pun segera memutar arah dan benar saja motor itu mengikuti mereka, bahkan kini pria itu menambahkan kecepatan. Gea yang sadar pun ikut menambah kecepatannya. Dan terjadilah kejar-kejaran. Keline membuka blok Gerald lalu menelpon pacarnya itu. Namun nihil, Gerald tidak mengangkat, begitu juga dengan Reygan dan Hayden.
Sekarang beberapa motor mengikuti mobil Gea, bahkan dari depan pun terdapat beberapa motor. Sepertinya mereka memang di pancing oleh para bajingan itu ke jalanan yang sepi.
"Gea kita harus ngapain? Kok berhenti?!" Panik Keline.
Mobil Gea berhenti begitu juga dengan para bajingan itu.
"Tetap di mobil, jangan keluar. Kalau mau bantu Lo bisa telpon siapa pun untuk minta tolong. Gua mohon jangan keluar, kunci pintu nya!" Perintah Gea lalu ia segera keluar dari mobil.
"Sini Lo semua!!" Bentak Gea.
Para pria itu pun segera berjalan kearah Gea. Gea tersenyum tipis, lalu membuang ludah nya. Ia melihat kearah lawannya yang sekitar 10 orang dan mereka semua sepertinya membawa belati di dalam jaket.
"Banci banget tau ga Lo pada! Berani kok keroyokan, mana lawan cewe pula. Mana harga diri Lo boy!" Maki Ghea tersenyum sinis.
"Banyak omong Lo bitch!" Balas salah satu dari mereka.
"Yaudah ayo kalau emang kalian gentle, kita one by one and pake tangan kosong!" Ujar Gea, mereka segera menaruh beberapa belati ke aspal. Sedangkan di mobil Keline panik karena tidak satupun anak Vardelinoz yang ia kenal menjawab telpon nya. Ia semakin gugup saat melihat Gea melawan para anak geng motor itu sendirian.
Gea menyepak kaki salah satu pria lalu menendang wajahnya sehingga mulut pria itu mengeluarkan banyak darah. Ia berhasil menumbangkan sekitar 6 orang tinggal 4 orang lagi. Terlalu sibuk melayangkan tonjokan Gea tak sadar seorang pria berlari kearahnya lalu memukulkan sebalok kayu ke punggung Gea.
"GEAAAA!!!" Jerit Keline lalu datang lah beberapa orang pria dan berlari kearah Ghea.
Sepertinya itu anak Vardelinoz yang di tugasin sama Reygan buat jagain Gea dkk. Mereka pun segera mengejar pria-pria yang menyerang Gea. Keline segera turun lalu memeluk Gea. Ghea tersenyum sebelum akhirnya ia menjemput kegelapan.
———
Seorang gadis berjalan tertatih-tatih lalu memukul kaca mobil. Mobil itu dalam kondisi terbalik, dan dari pintu belakang ia melihat seorang bocah laki-laki seumuran dengan nya mengulur-ulur kan tangan.
Gadis kecil ini segera meraih tangan itu setelah kaca mobil itu bolong. Ia tak bisa meraih tangan itu karena tak sampai. Lalu ia melihat sebuah ponsel di dekat seorang pria yang mengemudi. Diambil nya lalu ia menelpon nomor polisi yang sudah ia hafal sesuai permintaan mamanya.
"Kamu tenang ya, aku udah telpon polici. Aku pergi dulu sampai jumpa," Ujar bocah perempuan itu kemudian berlari menghindar dari sebuah suara yang memanggil namanya.
Hujan turun dengan lebatnya, membuat pandangan Gea kabur, dan suara petir mengangetkan nya.
"Mama!!!" Jerit Gea tersadar dari pingsannya.
Keline segera memencet tombol merah untuk memanggil dokter.
"Lo gapapa Ge?" Tanya Keline panik.
Gea mengangguk. Mengapa mimpi itu datang lagi padahal sudah beberapa tahun ini ia jarang memimpikan itu. Gea pun segera mengambil air di sebelahnya dan meminumnya sampai habis.
"Gea Lo gapapa?!" Jerit Agam yang baru sampai. Napas Agam ngos-ngosan begitu juga dengan Reygan dan Gerald. Mata Gea bertemu dengan mata Reygan. Reygan bernapas lega ternyata Gea baik-baik saja.
"Gimana bisa masuk rumah sakit sih?" Omel Agam yang masih panik. Hampir saja ginjal nya di potong oleh nenek bila Gea kenapa-napa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geatysa Love Story
Fiksi RemajaGeatysa Equeena Agayasa. Gadis cantik, cerdas dan mempunyai segudang prestasi. Ia lahir dari keluarga yang sederhana namun di besar kan oleh keluarga yang kaya raya. Gea tak percaya akan cinta, hingga seorang Reygan Sagara Atmojo menerobos masuk men...