Sunset

1.6K 70 71
                                        

[Keesokan harinya]

"Kiw kiw! Berduaan aja"

"Cieee pasangan baru"

"Deuh, yang baru jadian so sweet banget"

Pagi ini, sejak dari pertama kali mereka melangkahkan kaki masuk ke hall latihan, semua orang yang melihat mereka langsung menggoda mereka berdua dengan suitan. Baru setelahnya satu persatu menghampiri mereka, mengucapkan selamat kepada mereka, sambil tetap menggoda mereka. Ternyata memang benar adanya, tidak ada gosip yang akan aman di pelatnas ini, pikir Ahsan. Sekali satu atau dua orang mendengar atau melihat sesuatu yang bisa menjadi bahan hot gossip, langsung saja hal itu menyebar cepat ke semua atlet penghuni Cipayung.

Bahkan hingga ke telinga pelatih dan pendamping mereka.

"Heh heh heh! Itu ngapain itu malah ngerumpi disitu? Bubar bubar! Bukannya pada mulai latihan"

Ahsan dan Hendra menoleh ke arah kiri, dimana koh Herry menegur anak-anak perempuan yang sedang mengerubungi mereka berdua.

Langsung saja anak-anak itu bubar ke lapangan mereka masing-masing.

"Masih pagi, jangan pacaran mulu lu berdua" tambah koh Herry, kepada mereka.

"Nggak koh" sahut mereka berdua kompak.

Ahsan dan Hendra saling pandang sekilas, kemudian sama-sama mendengus geli. Hendra menggeleng pasrah.

Setelahnya mereka berdua segera melakukan pemanasan.

"Stretching kaki ya?" ujar Hendra.

"Ya ayo, biasanya juga langsung aja ga pake ngomong" balas Ahsan, dengan senyuman jahil.

Hendra balas tersenyum jahil, sementara Ahsan langsung memposisikan badannya untuk bersiap menahan betis Hendra di bahunya.

Hendra mengangkat kaki kirinya, betisnya ia tumpukan di bahu kanan Ahsan. Dengan posisi seperti itu, otomatis mereka jadi saling pandang satu sama lain.

"Woylah, pagi-pagi udah so sweet aja berduaan. Bikin ngiri tau ngga" protes Kevin dari samping mereka.

"Apa sih Vin" sahut Hendra dan Ahsan, di waktu yang bersamaan, sama-sama tidak bisa menahan senyuman mereka.

"San, Hen. . .coba gw mau ngecek kalian. Sama Kevin Sinyo ya" ujar ko Herry, menginstruksi mereka.

"Oke koh" sahut mereka berdua.

Hendra langsung menyeberangi net, kemudian berhenti di samping kanan Ahsan. Begitu pun dengan Kevin yang langsung menghampiri Marcus.

"Siap, San?" cek Hendra, sambil menoleh kepada Ahsan. Ahsan tersenyum, mengangguk, lalu langsung memasang posisi bersiap.

Hendra langsung membungkukan badannya sedikit, siap sedia menerima bola dari Kevin & Marcus.

Seketika terdengar suara tepakan raket Marcus membentur shuttlecock, membuatnya terbang melintasi net dan Hendra pun langsung menyambut bola itu.

Permainan dimulai.

"Yak, sip. Kalian mainnya bagus. Ritme kalian udah bagus lagi"

Ahsan dan Hendra langsung toss satu sama lain lalu memeluk sekilas, tersenyum puas karena komentar ko Herry. Kemudian mereka berempat menyingkir ke tepi lapangan untuk istirahat sejenak.

"Akhirnya pasangan legend balik lagi vibesnya" ujar Marcus, sambil mengeringkan keringatnya.

"Coba dari kemaren-kemaren itu langsung jadian aja, ga ada deh ceritanya pisahan segala" celetuk Kevin, yang langsung disambut dengusan Marcus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Way Back (Into Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang