kamu dan aturan (end)

7.7K 179 57
                                    

"ah sial!"

Kakinya menendang ban motor di sampingnya. Mengusap wajahnya kasar dengan peluh yang membasahi seragam sekolah nya.

"Gatau tempat banget si anjing. Kalo mau bocor di depan bengkel kek, gatau gue capek apa."

Netranya teralih. Menatap kanan juga kiri jalanan yang sepi. Helaan nafas terdengar dari mulut nya lalu berjalan perlahan ke arah trotoar.

Jungkook mendudukkan bokongnya pada pembatas jalan. Menumpu kepalanya yang menunduk lalu memejamkan matanya sekilas.

"Gue capek. Bisa ga sih, masalah gaada sehari aja."

Helaan nafas untuk yang kedua kali terdengar. Jungkook benar-benar ingin menangis sekarang. Masa bodoh dengan harga dirinya, ia benar-benar lelah dengan skenario hidupnya yang menyakitkan. Dia mencoba untuk bertahan dengan ketangguhan nya, tapi seketika pecah karena hatinya yang mudah sakit. Entah seperti apa jeon jungkook yang sebenarnya, entah bagaimana perasaan nya saat ini, tidak ada satupun orang yang bisa mengerti dirinya, karena dia sendiri bingung seperti apa wujud aslinya.

Tepukan bahu terdengar. Jungkook yang sedang kalut dengan keadaan nya seketika menoleh begitu seseorang menyentuhnya.

"Gue anter pulang."

Jungkook menghela nafas, seharusnya dewa tak membiarkan seseorang melihatnya disini. Ia benar-benar terlihat menyedihkan di sore menjelang malam.

"Ga perlu, gue bisa balik sendiri."

Decakan terdengar. Sebuah helm ia lempar hingga Jungkook menangkapnya dengan sigap.

"Lo ngajak gue berantem?"

Jungkook menantang. Ia tatap onyx hazel yang berada di depannya, sedikit tertegun begitu sang pemuda terkekeh

"Buruan, Kayanya hujan bentar lagi turun. Kalo lo gamau sakit ikut gue, itupun gue ga maksa."

Netranya teralih. Menatap mendungnya langit yang mengitarinya. Oh sial, dewa benar-benar membencinya sekarang.

"Siniin helm nya, gue mau pulang kalo lo gamau ikut."

Jungkook mendesah pasrah, memakai helm nya membuat senyuman kecil muncul pada bibir pemuda di hadapannya. Kim taehyung baru saja tersenyum melihat wajah pasrah anak donatur yang akan berada di boncengan nya.

                            *******

Rintikan hujan semakin deras. Kecepatan rata-rata itu semakin naik membuat tubuh mereka sakit karena air hujan yang mengguyur.

Tiba-tiba taehyung menghentikan motornya begitu berada di depan rumah sederhana, ia membuka gerbang bernuansa biru itu membuat Jungkook mengernyit, ini bukan rumahnya.

"Kita neduh dirumah gue dulu ya? Hujannya makin deres, bahaya kalo di lanjut, rumah lo juga masih jauh banget kan?"

Jungkook mengumpat. Taehyung benar-benar membuat kesabarannya habis. Mau tak mau ia ikut melangkah, ikut masuk ke dalam rumah sederhana yang sialnya membuat dia nyaman di kali pertama menginjakkan kaki.

"Bun, taehyung pulang.."

Taehyung berucap lembut. Menaruh helm di atas lemari berukuran setengah badannya. Mengusak rambut basahnya hingga cipratan air mengenai wajah jungkook.

Hampir saja mengumpat, seorang wanita paruh baya menghampiri mereka membuat Jungkook diam.

"Duh abang, kok basah-basahan gitu? Ini lagi bawa anak orang, nanti kalo orang tua nya marah gimana?"

Jungkook melihat taehyung terkekeh. Pemuda itu  mencium tangan juga kening ibunya membuat jungkook bungkam.

"Tadi taehyung mau anter Jungkook pulang, tapi hujan deres banget jadi taehyung bawa pulang dulu. Biarin dia neduh dulu disini, gapapa kan bun?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞;𝐓𝐚𝐞𝐤𝐨𝐨𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang