Ketika aku ingin memulai membalas genggamanmu, tiba-tiba rasa ragu muncul memenuhi rongga hatiku, membisikkan kata "Jangan!" hingga membuat langkahku tak jadi maju. Telah kucoba untuk menghempas rasa ragu itu, namun semakin kuat aku melawan ragu, justru rasa ragu itu semakin menghantuiku.
Teruntuk kamu yang berusaha menggapai jemariku, bisakah kau mengusir rasa raguku? Hingga membuat langkahku kembali maju dan mau membalas genggamanmu, sebelum aku benar-benar menjauhkan jemariku agar kau tak bisa menggenggamku.
Aku tak ingin mengulang hal-hal yang lalu, saat pautan jemari harus terlepas dan menyisakan luka yang baru.
Lamongan, 09 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KM 22 (Kilometer dua puluh dua)
RandomAntologi puisi dan prosa yang menggambarkan tentang segala macam perasaan yang dialami selama 22 tahun perjalanan hidup. Sebab, bibir tak mampu lagi berucap untuk mengutarakan rasa. Maka, biarkan tulisan-tulisan sederhana ini yang mengutarakannya.