"Anjing." Umpat Jimin, sembari meletakkan ponselnya kasar ke arah meja didepannya, lalu meminum kopi yang ia pesan.
"Kenapa lagi, lo? Demen banget marah-marah." Tanya Taehyung, setelah melihat tingkah Jimin.
Jimin melirik sekilas ke arah Taehyung, "ck." Decaknya, sembari membenarkan posisi duduknya.
"Lo semua tau," kalimatnya terhenti sejenak. "Baru kali ini gw di block sama orang." Lanjutnya, dengan mata terbelalak sempurna yang berhasil membuat gelak tawa teman-teman yang satu meja dengan dirinya.
"Coba gw tebak." Ujar Namjoon. Kemudian tersenyum mengejek kearah Jimin.
"Pasti Yoongi." Ucap Namjoon penuh keyakinan. Tak lupa pula dengan tawa yang ia keluarkan setelahnya.
"Yang bener lo, Jim? Anjir tambah ngakak gw, haha." Ujar Hoseok, sembari tertawa semakin keras.
Dahi Jimin mengkerut, sebal. Ini benar-benar merusak harga dirinya sebagai seorang playboy paling ganteng se Politeknik Bangtan. Ya walaupun sebenarnya dia yang telalu percaya diri dengan tittle tampan yang sering ia dengar dari orang-orang disekitarnya.
"Gakpapa Jim. Tenang, nanti gw cariin yang lebih galak dari Yoongi. Kan mantap, tuh." Celetuk Taehyung, berniat menenangkan Jimin tetapi juga menggodanya sedikit.
Jimin melirik ke arah Taehyung, sembari kedua jari tangannya menunjuk kearah matanya. "Matamu." Ucapnya, sebagai jawaban atas lawakan seorang Kim Taehyung.
Mereka semua semakin tertawa setelah mendengar jawaban dari Jimin. Kerutan di dahinya tak bisa menutupi rasa sebal karena olokan teman-temannya yang tak ada hentinya.
"Udah, gitu aja ngambek. Cewek banget lo, ah." Ujar Taehyung, menggoda Jimin yang masih terlihat godok.
"Tau. Lo ngapa sih sensi amat, orang cuma gitu doang." Ucap Hoseok pula. Karena merasa Jimin tak seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demo || MinYoon
FanfictionTerimakasih, Pak Rektor. Berkat anda saya bisa bertemu dengan dia, sang pujaan hati.