- TEMAN -

819 206 25
                                    

"Dan Cinderella pun hidup bahagia bersama pangeran. Tamat."

Neona membacakan kisah "Cinderella dan sepatu kaca" sebagai dongeng pengantar tidur untukku. Tapi tentu saja dengan nada yang sangat datar, dan tidak menghayati peran.

Contohnya tadi, ia membacakan adegan Cinderella yang harus berpisah dengan pangeran sebelum pukul 12 malam. Seharusnya adegan itu dibaca dengan penuh penghayatan agar yang mendengarnya ikut sedih serta kesal karena Cinderella dan pangeran harus berpisah.

Namun Neona tidak begitu. Gadis berkucir kuda ini membaca adegan yang seru dengan nada super datar. Sebagai pendengar dongeng, bukannya mengantuk aku malah semakin sulit untuk tidur.

"Tuan putri belum tidur? Mau saya bacakan cerita yang lain?"

Mau dibacakan cerita apapun kalau kau membaca tanpa penghayatan bagaimana aku bisa tidur Neona? Keluhku di dalam hati.

Aku menghela napas, tidak mungkin aku berbicara seperti itu. Jika putri kaisar yang berusia 5 tahun berbicara seperti itu kepada orang dewasa, satu kekaisaran akan gempar.

"Zefy emang belum ngantuk kok" kataku sambil tersenyum. Yah, setidaknya kata-kata seperti ini cocok untuk anak usia 5 tahun.

Saat ini dayang yang baru saja membacakan dongeng cinderella dengan nada datar sedang duduk di samping tempat tidurku sambil memegang tumpukan buku dongeng anak. Sedangkan aku berbaring di atas kasur dengan berbalutkan selimut sutra.

Hari ini adalah giliran Neona menjagaku. Walaupun membosankan, tapi Neona tidak pernah memberi batasan waktu kapan aku harus tidur. Sedangkan Alice, ia selalu memarahiku jika belum tidur pada jam 8 malam. Katanya tidak baik untuk kesehatan.

Alice adalah orang yang ceria, menyenangkan, perhatian tetapi sangat ceroboh.

Sedangkan Neona adalah orang yang pendiam, berwajah datar dan tidak peduli kepada lingkungan sekitar, kecuali padaku. Namun dibalik semua sifat buruk itu, Neona sangat teliti dan kompeten dalam bekerja. Contohnya saat aku masih bayi, ia selalu memperhatikan mainan dan pakaianku agar selalu higienis dan bersih.

Sekarang aku tau masing-masing alasan kenapa Tayron memilih mereka berdua menjadi dayang pribadiku.

***

"Woy murid beasiswa."

"Minggir bro, jelmaan Einstein mau lewat"

"Clarissa nyontek PR lo dong."

"Waduh ada anak kampung nih."

Sabar...

"Ew ngapain lewat sini sih, anak kampung biasanya bau."

Jangan dengerin mereka, anggap aja angin lewat

"Modelan lo cocoknya jadi pembantu di rumah gue aja haha."

Sabar... Mereka cuma bercan---

"Gak di urus sama mama papanya kali ya."

---Da...

Mata Clarissa membelalak, ia menatap pemuda berambut pirang yang baru saja mencela ayah ibunya.

Sialan, mulut kotor mana lagi sih yang ngatain bokap nyokap gue?

Tangan gadis berkepang dua itu mengepal erat, ia siap melayangkan tinju ke wajah pemuda yang ada di samping kanannya itu.

Buk

Bukannya mengenai salah satu dari pipi pemuda tadi, tinju yang dilayangkan Clarissa malah mengenai pipi gadis chubby yang tampak sepantaran dengannya.

Emerald Royal Princess (TAHAP REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang