"Huaaa jangan pindah, kalian disini aja hiks." Luffy menangis sambil memeluk viona dengan sangat erat.
"Udah dong mah kasian itu vionya." Julio mencoba menenangkan Luffy sesaat melihat wajah viona yang memerah karena pelukan luffy yang erat.
"Engga bisa gitu dong bund, viona harus jadi istri yang baik dengan ngikut kemanapun suami pergi." Viona bernafas lega ketika Luffy mengendurkan pelukannya.
"Hiks kalo gitu bunda ikut kalian aja."
"Bunda tar kalo bunda sama viona ayah sama siapa?"protes julio
"Udah gede sendiri aja jangan manja hiks." Semua tertawa sedangkan Julio mendengus kesal. Istrinya sendiri lebih memilih anaknya ketimbang dirinya.
Jadi siang ini pasutri baru itu memutuskan untuk segera melakukan perpindahan. Luffy yang tidak ingin ditinggal viona pun nangis kejer bahkan sendari tadi memeluk viona dengan sangat erat.
"Udah ya bund kita mau pamit dulu." Ujar kevan.
Pelukan yang tadinya sedikit mengendur pun kembali mengerat dengan Isak tangis yang semakin kencang.viona melotot kearah kevan sedangkan kevan menggaruk tengkuknya
" Viona ga boleh pergi, viona ikut sama bunda aja ayo balik ke Belanda! hiks." Isak tangis Luffy .
"Kemaren bunda dukung banget keputusan ayah buat jodohin viona, sekarang viona udah jadi seorang istri loh bund masa viona mau jadi istri durhaka ninggalin suami sendiri gaada yang urus. Jangan nangis lagi bunda viona sedih liat bunda nangis." Viona berucap dengan lembut, air mulai mengalir dari spelupuk matanya. mengusap punggung Luffy hingga membuatnya merasa sedikit tenang.
"Yaudah bunda ikhlas kalo viona pergi, tapi jangan lupa buatin cucu yang banyak." Luffy melepaskan pelukannya.
Seketika suasana yang tadinya melow kini berganti. Viona memutar bola matanya jengah.
"Vio aja ma-"
"Kita usahain bund." Kevan menyela ucapan viona. Viona mendengus kesal
"Yaudah kalo gitu kita pamit ya semuanya." Ujar kevan bersaliman kepada orang tua setelahnya menggandeng tangan viona menuntunnya memasuki mobil.
"Hati hati jangan kebut kebutan." Luna berucap yang di balas acungan jempol.
Sedangkan para orang tua hanya tersenyum seraya memanjatkan doa yang terbaik untuk keduanya dikemudian hari.
"Kita juga pamit dah." Ujar Akil mengalihkan perhatian Julio dan Luffy yang sedang memandang mobil kevan melaju dengan pelan meninggalkan pekarangan.
"Ga ngopi ngopi dulu gitu." Tawar Julio.
"Lain kali deh." Tolak Akil seraya bersalaman dan Luna berpelukan dengan Luffy.
"Jangan nangis terus, tenang ada gue yang jagain." Luffy mengangguk dalam pelukan Luna.
Setelahnya mereka memasuki mobil dan meninggalkan pekarangan rumah viona.
Sedangkan di dalam mobil pasutri kini hanya hening yang mengisi kekosongan diataranya. Kevan yang tak mendengar suara viona pun menoleh melihat kearah viona yang memandangi jalanan.
"Sory buat Lo jauh sama bonyok. Seperti yang udah gue bilang, gue mau hidup mandiri tanpa campur tangan orang tua." Kevan berucap dengan panjang lebar. Ini merupakan pertama kalinya ia berbicara panjang lebar.
"Gpp gue juga mau coba hidup mandiri." Jawab viona seraya tersenyum. Meyakinkan bahwa keputusan yang diambilnya memang benar.
hening kembali melanda. Kevan yang fokus berkendara dan viona yang memandangi jalanan yang terlihat sedikit sepi siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOY [Publish Ulang]
Teen FictionJudul awal : BAR BAR and COOL Kisah bersatunya dua sejoli yang memiliki sifat yang bertolak belakang, si cewek yang bar bar dan si cwoo yang dingin dalam ikatan perjodohan. Baca yuuuu! Gua maksa.! __________________ Mohon maaf cerita masih berantaka...