Irene terbangun dari tidurnya ia menggeliat sebelum melihat jam yang ada di atas meja di pinggir kasurnya, itu menunjukkan 7AM CEST dengan refleks ia mengambil handphone-nya, matanya bekedip beberapa kali karena merasa aneh "tidak ada tanda-tanda dari Sam apa tidak ada yang harus aku lakukan hari ini?" ia mengerenyitkan dahinya lalu membuka aplikasi kalender dan ternyata memang tidak ada kegiatan untuk hari ini. Irene-pun beranjak dari kasurnya dan segera menuju kamar mandi, tak lama ia keluar sudah menggunakan baju yang biasa ia pakai untuk olahraga.
Aku pergi untuk berjalan kaki.
Irene bergegas keluar dari kamar hotelnya setelah mengirimkan pesan tersebut kepada Sam. Saat ia berada di dalam lift, beberapa pengunjung memperhatikan dirinya "apa ada yang salah dengan pakaianku hari ini?" oceh Irene di dalam hati sambil tersenyum dengan dengan kaku. Tak lama lift-pun berhenti, tanpa basa-basi Irene langsung keluar dan berjalan menuju restaurant yang ada di hotel tersebut, sarapan kali ini seperti biasa selalu penuh dengan berbagai makanan tetapi Irene hanya makan secukupnya bahkan bisa dibilang porsi sarapan kali ini sangat sedikit selain menjaga tubuhnya untuk PFW, setelah ini ia akan berjalan kaki ke Rue de Rivoli.
Selesai makan, Irene berdiam diri sambil meminum fresh juice-nya sebentar, saat melihat jam di handphone-nya menunjukan jam 8 ia segera bergegas dari restaurant dan berjalan ke pintu keluar hotel melalui lobby. "Aku selalu rindu udara Paris di pagi hari" Irene menghirup udara lalu tersenyum dan melangkahkan kakinya ke Rue du Rivoli. Sambil berjalan Irene melihat berbagai macam aktifitas yang dilakukan oleh orang lokal, seperti membuka toko, berbelanja, sarapan, berlari pagi, berjalan kaki dengan cepat karena takut tertinggal kereta dan sebagainya, tak mau ketinggalan Irene-pun mulai berjalan cepat-bukan, bukan ia mengejar kereta hanya saja akhir-akhir ini ia senang melakukan jalan cepat sebagai olahraga ringan mengganti jogging yang sempat menjadi favorite-nya.
Mata Irene masih berbinar setiap kali ia melewati tempat favorite-nya di sepanjang jalan Rue St Honoré - Rue de Rivoli. Kali ini tujuannya bukan Louvre melainkan ke taman bunga yang sudah ada dari abad ke 17 dan tentunya Angelina! Irene sangat menyukai semua menu yang ada di Angelina bahkan ia rela mengeluarkan hanya makan sedikit ditempat lain agar bisa menikmati semua menu yang ada di rumah teh tersebut.
Tanpa sadar ia kini sudah berada di Rue de Rivoli, sambil tetap berjalan cepat ia bergegas ke Jardin des Tuileries sesampainya disana ia mengambil beberapa foto dan tentunya berjalan santai mengitari taman itu sambil menikmati udara dan pemandangan yang indah. Saat ia hendak duduk untuk beristirahat sejenak, ia melihat sosok yang tidak asing dan mencoba untuk menghampirinya, "Mino?" sapa Irene, lelaki itu memutarkan badannya hingga berhadapan dengan Irene, ia membuka kacamata hitamnya tergambar jelas raut wajahnya yang kaget. "Oh Irene? Kebetulan sekali kita bertemu disini" Mino tersenyum kaku ketika membalas sapaan Irene.
Mereka berjalan menuju kursi-kursi yang berada di Tuileries dan duduk berdampingan di depan fountain yang cukup besar. "Aru tidak ikut?" tanya Irene, Mino menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil "Aku sebenarnya terbangun lebih pagi daripada Aru karena alarm dia menggelegar sekali, tidak bisa kembali tidur... ya sudah aku putuskan untuk berjalan kesini. Jadi Aru masih tertidur di hotel" Irene tertawa mendengar hal tersebut. Merekapun berbincang lebih lanjut, "Oh jadi kau akan membuka cafe di Hapjeong? Aku tidak menyangka loh" Ujar Irene, "Ya dalam waktu dekat, mungkin 3 atau 4 bulan setelah exhibition ini" Mino mengangguk, "Selamat ya! Oh kau mau ku foto?" kata Irene sambil mengeluarkan handphone-nya "Sini! 1...2..3"
YOU ARE READING
Petrichor
FanfictionThe love that blossomed on the rainy weather and willing to drenched themselves in the rain because they love the Petrichor. Petrichor /'pętrīkôr/ n. a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after long period of warm, dry weather