Prolog

970 59 0
                                    

Untuk hari ini kesabaran seorang Pemuda telah hancur, dia melajukan mobil sport merahnya dengan tinggi. Dia tak ingin membuang waktu apalagi menunda, dering ponsel memecah suasana.

"Katakan?" perintah Pemuda setelah menekan panel hijau dilayar ponsel.

Tak berselang lama dia mendapatkan laporan, seketika mempercepat laju mobil. Tujuan yang tak dia kira serta tak terduga, Mengapa? itulah isi pikirannya sekarang. Mengabaikan itu setibanya di suatu tempat, berdiri megah sebuah villa.

Segera turun berjalan masuk di langkahkan kakinya menuju sebuah pintu namun, sebelum itu dia belokan arah menuju pintu lain dan meraih sesuatu. Melanjutkan langkah dengan tujuan awal datang, di depan pintu abu-abu dia buka lalu masuk sebuah ruang kerja tertangkap oleh irisnya.

Namun, bukan menuju meja melainkan rak buku. Mengamati sesaat kemudian diarahkan jarinya menuju satu tempat, menekan dan seketika rak buku agak terbuka. Di balik rak buku terdapat anak tangga menuju dasar villa.

Dengan langkah panjang dia telusuri setiap lorong, masuk semakin dalam sampai tepat di depan sebuah pintu. Dia mengambil ancang-ancang sebelum bersiap mendobrak pintu dengan kasar.

Brukkk

Aksi tersebut mengundang banyak reaksi, apalagi pada benda yang sedari tadi dia genggam menambah suasana tegang menjadi mencekam. Ruangan meeting terbilang kondusif merubah mendebarkan, apalagi dengan aksi selanjutnya ....

Dia arahkan sebuah katana menuju leher seorang yang terduduk di kursi pimpinan. Sekilas melirik kehadiran banyak orang namun, saat mendapati beberapa orang di kenal dia terkekeh.

Pantas saja! di samping villa berjejer banyak mobil, dia nampak cukup familiar dari sederet mobil terparkir apik. Dia alihkan wajahnya pada orang di depannya.

"Lama tak berjumpa, Koro-sensei!" ujar Pemuda pemilik katana.

"Bisakah, lain kali bawakan oleh-oleh yang wajar saja, A-Xian?" timpalnya.

*****

Diingatkan kembali saya hanyalah meminjam nama tokoh, alur cerita tetap ide author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diingatkan kembali saya hanyalah meminjam nama tokoh, alur cerita tetap ide author. Salam dari Sora, ya, selamat membaca.
Saya masih pemula boleh dikritik atau opini.

Taste Dispute [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang