9

138 11 1
                                    

Maunya update besok, tapi ya udah sekarang aja dan aku tambahin katanya.

Biar sekalian update sama cerita Sora yang lain. Nah, gak usah panjang" langsung saja ke my story.

==================================
_Taste Dispute_
9

==================================_Taste Dispute_9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_

**
*

Kata-kata dari mereka berempat membuat Wei WuXian tak dapat berkutik, kalimat Kiyotaka Ayonakaji juga tidak dapat dibalas pemuda itu. Dia tahu, dirinya yang memulai. Kandungan pertamanya yang Wei WuXian ketahui, namun tetap menjalankan misi dan yang kedua, dia tidak tahu tapi hanya menduga.

Yang ternyata dugaan nyata. Selain menciptakan mereka bertujuh kacau, pemuda Wei juga membuat putra pertamanya menangis sampai jatuh sakit. Wei WuXian tak ingin mengulang, apalagi untuk sekarang dengan adanya ketiga putranya. Lan Lian yang mono ekspresi saja, ternyata yang paling cengeng diantara ketiga buah hatinya. Dan ditambah dua orang di depannya, yang pasti tak akan tinggal diam.

"Tunggu, Er Ge. Kau menyembunyikan  ini dari kami, kedua kalinya dan itu mengancam nyawamu? Apa maksudmu?! Er Ge, jawab!" Suara Sean menyentak Wei WuXian. Dia melupakan jika ada kedua adiknya di sana, wajah Sean yang tak mengenakan dan juga Zhan yang berubah diam.

"Hah, bisa kita bahas nanti saja. Kasus anak hilang lebih penting dari membahas diriku." Dan Wei WuXian salah dalam menjawab, terbukti dari Sean yang mengebrak meja.

"APA MAKSUDNYA TIDAK LEBIH PENTING DARIMU, GE? APA KAU BERPIKIR MENINGGALKAN KAMI SEPERTI DA GE? JAWAB PERTANYAANKU, WEI WUXIAN!"

Amarah Sean timbul, dia awalnya hanya ingin mendengarkan saja. Pembicaraan yang menurut Sean sendiri sebuah perdebatan kecil, namun saat kalimat terakhir SungJae terucap, Sean menambah volume suara. Lalu diikuti kalimat-kalimat dari rekan Wei WuXian menumbuhkan amarah untuk pemuda Wei. Dia tak menyukai tindakan Wei WuXian yang mengorbankan dirinya sendiri dan berdampak fatal untuk tubuhnya. Sean bahkan mengingat letak luka ditubuh Wei WuXian, sejak kecil dia tahu perangai pemuda Wei itu.

"Tak bisakah, kau tidak menggunakan dirimu menjadi tameng untuk orang lain. Er Ge, aku tak ingin kehilangan dirimu untuk kesekian kalinya. Apa kami tidak berarti, Er Ge? Sampai kau ingin pergi dari kami."

"Sean---" Xiao Zhan memotong ucapan Wei WuXian, dapat dia tangkap pipi Zhan mengalir cairan bening dan itu membungkam Wei WuXian.

"Sejak kecil, sudah banyak hal yang kau rahasiakan, apa ini akan kau rahasiakan juga, Er Ge?"

Wei WuXian tak bisa menjawab, bukan tidak ingin memberitahu, tapi dia tak bisa. Dia menunduk, tangannya memegang pena kuat. Sekilas dia tangkap aliran bening di pipi tirus Sean Xiao, pemuda yang dia anggap tak mudah menangis, namun sekarang menangis karena ulahnya.

Taste Dispute [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang