5. Flashback

202 13 0
                                    

Karena kurangnya kosa kata jadi Sora sering menjadi pembaca dan sangking serunya jadi lupa buat ngetik cerita. Akhir-akhir ini Sora mampir sama pair SasuNaru jadi berlanjut sampai sekarang. Ada yang mau tengok?

Dari salah pencet berlanjut liat diskripsi, kok seru jadilah membaca dan ternyata suka.

Kalau gitu Sora mau balik jadi  reader lagi dan juga ngumpulin mood yang kadang naik turun seperti Rollercoaster.

Sora juga ngetiknya sampai beberapa bagian biar idenya ngalir karena ngetiknya pake hp dan keseringan jadi reader. Berasa pengen baca terus dan Sora cicil sedikit demi sedikit.

Hehehe, maafkan Sora ya😁

• • • •

_Happy Reading_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Happy Reading_

===========================================

Tiga belas tahun lalu ....

"Oya, oya, kau terlihat memprihatinkan Dazai-kun?"   ejek pemuda bersurai merah dengan berkacak pinggang sembari mengikuti pandangan pemuda yang sedang berjongkok.

Dazai yang sedang mengamati objek di depannya tak menggubris atau membalas ejekan. Sebaliknya dia memberikan teropong pada pemuda itu dan tanpa bertanya pemuda itu mengerti. Diambil teropong yang disodorkan lalu melakukan hal sama seperti Dazai, mengamati bangunan di depannya.

"Menurutmu berapa orang di dalam?" Karma menoleh pada Dazai yang merangkai senapan. "Boleh aku yang memimpin?" Tambahnya.

Terlihat Dazai tengah fokus dengan pekerjaan di depannya, mata hazelnya mengikuti setiap pergerakan tangan yang mengambil satu persatu benda di tas panjang. Senapan tipe M21 kini telah menempati posisi di sebelah Karma berdiri, senapan dengan akurasi 700-900 meter itu siap untuk bertempur.

Akabane Karma yang sedari tadi hanya mengamati kini menghela napas, walau dia mengucapakan beberapa kata namun rekannya asyik dengan mainan yang pasti akan segera dimainkan. Dia tahu kata yang keluar hanya sebuah kata tanpa makna di dalamnya.

"Jangan membual, ambil posisimu dan tunggu kode yang diberikan. Jangan mengacau, aku akan kembali.  Sebentar lagi Xian datang dan kita akan segera bertindak, kita hanya memiliki setengah jam tersisa." Dazai berbalik dan tak lupa menepuk bahu Karma. Berjalan menjauh di heningnya malam.

Karma mulai mencari tempat yang pas dan strategi untuknya membidik. Pakaian hitam yang terpasang di  tubuh tegapnya dengan rompi anti peluru sebagai antisipasi. Setelahnya Karma menyamankan posisi dengan matanya mendekati lensa meneliti area sekitar gedung. Ada lima penjaga, dua di pintu masuk lalu tiga yang berjalan mengitari area gedung.

"Hem, tidak masalah hanya untuk kali ini aku mengalah tapi tidak ke depannya." Bukan bergumam atau berbicara sendiri nyatanya benda yang terpasang di daun telinganya tengah  merekam suara Karma.

Taste Dispute [WangXian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang