BAB IX

899 128 20
                                    

Mereka semua setelah percakapan yang panjang akhirnya duduk dengan tenang. Walaupun dapat dirasakan oleh para bangsawan bahwa 3 saudara Sabaku sangat canggung untuk memulai pembicaraan. Apalagi mereka menganggap Naruto sebagai salah satu saudara mereka setelah Naruto menyelamatkan Gaara.

Gaara lebih merasa bersalah dikarenakan tidak mengetahui kejadian yang menimpa Naruto beberapa bulan lalu. Jika saja ia berada didekat saudaranya pada saat kejadian tersebut,ia akan pastikan bahwa mereka akan merasakan Sabaku Soso darinya. 

M-21 tiba-tiba menyadari sesuatu,jadi ia menengok kearah Naruto.

"Naru?"

"Hm?"balas Naruto sembari fokus dengan buku yang ada dihadapannya. Semenjak ia datang kedunia ini,ia menyukai buku novel. Terutama yang  bergenre misteri. Teman-temannya  di dunia lama sebenarnya cukup aneh melihat hal tersebut. Karena Naruto tidak terlalu menyukai buku. Tapi mereka berfikir orang pasti berubah,jadi mereka membiarkannya saja.

"Bagaimana caranya agar mereka kembali kedunia mereka. Bukankah yang bisa melakukannya hanya laki-laki Uchiha itu?" Mendengar hal tersebut mereka langsung memandang Naruto. Para saudara Sabaku juga memandang kearah Naruto,menunggu jawaban dari pria berambut pirang sebahu tersebut.

"Tenang saja. Aku akan membuka portal untuk mereka pergi ketika mereka siap untuk pergi"balas Naruto sembari menutup buku novel tersebut dan mengambil teh yang baru saja dibuatkan Frankenstein.

(Ini kenapa si Naruto jadi cool sialan)

"Jadi kapan kalian ingin kukirim ke sana?"tanyanya kembali.

"Besok pagi saja,Naru. Bagaimana?"balas Temari. Mereka menyadari bahwa Naruto tidak ingin mereka terlalu lama ditempat ini. Naruto mengangguk,ia terdiam sejenak,sebuah pertanyaan terlintas di otaknya.

"Bagaimana kalian tau tempat ini? Apakah itu berarti orang-orang Konoha akan tau tempat ini juga?" Mereka yang berada di ruangan segera mengalihkan atensinya ke para saudara tersebut. 

Kankurou menggeleng,"Tidak. Sasuke menggunakan darahmu untuk mengantar kami kemari. Dia tidak tau pasti kau berada dimana karena tidak dapat dilihat olehnya." Naruto menghela nafas lega. Itu berarti orang-orang yang sekarang berharga baginya tidak akan kenapa-napa. 

"Ok sekarang  kalian semua istirahat. Ingat kalian besok harus bekerja dan bersekolah"ucap Frankenstein kepada orang-orang diruangan yang segera diangguki oleh mereka. Mereka berdiri dan segera menuju kemar masing-masing.

"Untuk kalian bisa ikuti aku. Tuan jika anda mencari saya,saya berada di lab"lanjur Frankeinstein memandang kearah saudara Sabaku yang segera berjalan mengikuti laki-laki itu. Meninggalkan Raizel dan Naruto yang sama-sama diam sembari menikmati teh mereka yang mulai mendingin. 

"Apa yang akan kau lakukan sekarang Raizel?"tanya Naruto.

"Membaca"balasnya sembari memandang file yang dibuatkan Frankenstein untuknya diatas meja. Naruto mengangguk lalu ia menghabiskan teh nya dan berdiri untuk pergi kekamarnya.

"Jika kau membutuhkan ku,bangunkan saja"ucapnya sembari mengangguk kepada Raizel. Ia segera berjalan meninggalkan Raizel di ruang tamu yang lampunya sudah padam.


-TBC-

Hola,ada yang kangen? Kayak yang dibilangin temen gue beberapa bulan lalu,file gw ilang semua makanya gue baru bisa buat sekarang. Emang sih telat banget. Maafin gue ya guys. Semoga kalian puas sama chapter ini.


Ok segitu aja. Jangan lupa VOTE sama KOMEN nya ya.

See You On The Next Chapter!

In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang