CHAPTER VII

2.1K 184 40
                                    

Diruang tengah rumah Frankenstein terasa mencekam. Semua yang berada di ruangan tersebut tegang karena merasakan aura tidak menyenangkan yang keluar dari tubuh laki-laki tampan bersurai pirang tersebut. Laki-laki tersebut memang tidak menampakkan ekspresi apapun,tapi mereka sangat takut akan auranya.

"Jadi...apa yang kalian lakukan disini?"tanya Naruto memecah keheningan mencekam tersebut.

Ketiga bersaudara Sabaku saling melirik hingga Temari membuka mulutnya,

"Kami ingin kau kembali Naruto"

Semua orang yang berada diruangan tersebut makin menegang karena aura yang semakin dikeluarkan Naruto terasa mencekam dari sebelumnya. Bukan hanya itu,sudah menjadi rahasia umum bahwa laki-laki dari dimensi lain itu tengah dekat dengan sang Noblesse dan pelayan setianya itu.

"Untuk apa aku kembali? Aku tidak ingin kembali ketempat terkutuk itu"tegas Naruto kepada saudara Sabaku. Ia pun berdiri dan berjalan keluar dari ruangan.

"Kami semua merindukanmu Naruto! Kami mohon kembalilah. Apa kau tidak merindukan Tsunade-sama? Atau Shikamaru? Sai? Ino? Chouji?! Mereka semua merindukanmu kau tau?!!"balas Temari kesal.

Naruto berhenti dan menunduk. Saudara Sabaku tersenyum karena mereka berfikir bahwa Jinchuriki sembilan ekor ini ingin kembali dengan mereka. Namun lain halnya dengan Tao dan lainnya. Mereka mendapat firasat bahwa ini tidak akan berakhir dengan bagus. Mereka menyaksikan dengan tenang ketika tubuh Naruto bergetar perlahan hingga kencang dan...

"HAHAHAHAHAHA!"Naruto tertawa terbahak-bahak sembari berbalik dan melanjutkan tawanya. Tawa tersebut bukanlah tawa yang selama 2 bulan lebih mereka dengar. Tawa ini terdengar kejam,hampa dan sedih(?)

"Siapa yang merindukanku? Mereka? Jangan membuatku tertawa Nona Sabaku"tukas Naruto sembari menatap Temari lewat sela jemarinya.

"Mereka tidak mungkin merindukan ku Nona Sabaku. Jadi tidak perlu mengatakan omong kosong sialan itu. Langsung saja...apa yang sebenarnya kalian inginkan hingga kalian repot² kemari,huh?"lanjut Naruto.

"Mereka ingin kau menikah dengan Sakura,Naruto"balas Kankurou tidak ingin memperumit masalah. Semua yang mendengar terbelalak dan meneguk ludah kasar karena merasakan nafsu membunuh dari dua orang powerful diruangan tersebut.

"Hah~mereka ingin kau kembali,menikah dan memiliki keturunan Naruto. Karena mereka menemukan perjanjian pernikahan antara dirimu dan Sakura yang ditandatangani ayah mu,Yondaime Hokage"lanjut Gaara meneruskan kalimat saudaranya tersebut.

Naruto mengernyit bingung karena pada saat perang dunia sinobi ke empat beberapa bulan lalu,ayahnya tidak pernah mengucapkan tentang perjanjian pernikahan antara dirinya dengan seorang gadis,terutama Sakura.

'Kurama,pada saat kau berada di tubuh Kaa-san ku apakah kau pernah mendengar tentang perjanjian tersebut dari tubuh Tou-san?'ucap Naruto dalam hati kepada Bijuu didalam dirinya.

'Tidak,tidak sama sekali. Minato tidak mungkin membuat kontrak pernikahan. Salah satu hal yang ku suka dari ayah mu itu adalah ia tidak pernah ingin memaksakan sesuatu kepada orang lain apalagi dalam urusan cinta. Jadi hampir mustahil untuk ayah mu membuat kontrak pernikahan Naruto'balas Kurama. Sebenarnya ia juga sedikit heran dengan perkataan saudara Sabaku,merasa janggal. Karena yang ia tau adalah bahwa ayah dari laki-laki yang menjadi wadahnya itu orang yang tidak tradisional. Dan mendengar dari mulut mereka tentang hal ini membuat ia merasa janggal.

"Gaara,Kankurou,apakah kau yakin? Bahwa ayahku membuat kontrak pernikahan yang mengatakan bahwa aku dan Sakura harus menikah?"tanya Naruto yang dibalas anggukan yakin dari ketiga bersaudara itu. Mendengus merendahkan Naruto menengadahkan tangannya sembari berucap,

"Kalau kau berkata begitu. Bisa kau berikan kepadaku kontrak tersebut?"tanya kembali Naruto.

"Kami...tidak membawanya..."ucap gugup Kankurou sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mereka semua yang berada di dalam ruangan speechless mendengar jawaban itu.

"Kau yakin tidak membawanya?"ejek Naruto yang menghasilkan pelatihan dari Temari.

"Naruto ada apa denganmu?! Kau bukan lah orang yang kami kenal lagi!"tukas wanita berambut pirang.

"Aku memang bukanlah orang sama yang kalian kenal! Naruto yang kalian kenal telah mati karena pengkhianatan mereka!"tukas balik Naruto.

"Siapa yang berkhianat kepadamu Naruto? Kami tidak mungkin mengkhianati pahlawan kami!"balas balik Temari.

"Oh sungguh?!"bentak Naruto. Mereka yang berada didalam ruangan berjengit kaget karena kembali dikejutkan oleh sikap Naruto yang tidak pernah mereka lihat.

"Naruto..."ucap sebuah suara yang selalu bersamanya beberapa minggu terakhir ini. Iapun menengok dan melihat laki-laki bersurai hitam tengah menatap kematanya dengan tatapan lembut yang membuat ia kembali tenang.

"Kenapa kau tidak menceritakan sesuatu kepada kami. Perihal kenapa kau sangat membenci diingatkan kembali dengan rumah lama mu?"tanya Raizel.

Naruto menghela nafas kasar dan duduk disamping Frankenstein lalu menjawab,

"Itu tidak akan pernah menjadi rumahku Raizel. Tapi aku akan menceritakannya kepada kalian dan 'mereka'"ucap Naruto dengan menekan kan kata 'mereka'.

"Lebih baik kalian duduk karena ini akan menjadi cerita yang cukup panjang"lanjut Naruto yang langsung dituruti oleh mereka yang masih berdiri.

-TBC-
A/N: H-hai guys. Ketemu lagi sama Author tukang php ini*gugup
Maaf banget yang udh nunggu lama ffn abal-abal ini dari satu tahun yang lalu*sujud
Tau kok kalian udh nunggu dari lama. Tapi Author ini orang nya sibuk
Readers:Halah sa ie lu Author.
Engga kok,Author itu pengen bgt lanjutin dari lama tapi keinginan buat nulis itu gak ada padahal ide ngalir terus. Jadi maap ya readers unch ku yang udh nunggu dari tahun jebot tapi baru bisa lanjut baca sekarang.
Selain itu Author juga lagi buat cerita baru bareng temen Author.
Jadi...MAAP YANG UDH NUNGGU NIH FANFIC ABAL-ABAL YA.
Anyway gimana nih kalian setelah ada Corona? Masih stay dirumah kan?

In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang