Zeroun men dribble bolanya dengan santai. Menggiringnya dengan sebelah tangan, lalu melemparnya kedalam ring.
Sebelah sudut bibirnya otomatis menaik ketika melihat bola basket yang dilemparnya lagi lagi masuk ke dalam ring.
Baru saja cowo itu akan berlari kecil untuk mengambil bola basketnya, seseorang tengah mengambil dan memantulkannya santai. "Duel?" Tawarnya.
"Ayo" jawab Zeroun semangat, lalu tertawa.
-----
Aimee berjalan di koridor sekolahnya dengan pandangan yang sedari tadi berpindah-pindah. Kedua matanya sibuk melihat-lihat keadaan sekolah barunya. Walaupun ia telah ke sekolah ini selama 3 hari untuk mos, tapi ia belum memperhatikan sekelilingnya secara detail.
"Ai" suara seorang perempuan terdengar memanggilnya dari belakang. Seketika Aimee menoleh dan melihat teman barunya selama di MOS tengah tersenyum lebar menatapnya, lalu berlari kecil menghampiri Aimee.
"Gue udah taroh tas disamping tas lo. Kita sebangku" ucapnya antusias.
"Oh ya?" Aimee tersenyum tipis. "Bagus dong. Kita jadi lebih sering bareng-bareng. Aku juga udah cocok sama kamu."
"Iya" timpal teman baru Aimee. "Ai, lo murid pindahan ya?" Tanya cewe itu penasaran.
"Iya" jawab Aimee diiringi anggukan. "Kenapa?"
"Engga. Pantesan ngomongnya pake aku-kamu." Jawab cewe itu lalu terkekeh kecil. "Yaudah. Masuk kelas yuk" ajaknya yang ditanggapi Aimee dengan sebuah anggukan. Lalu berjalan menuju kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
200%
Teen FictionKetika suatu saat kau bertanya, "Apakah kau yakin kau benar-benar mencintaiku?" Aku hanya perlu menjawab, "200%" Ya, kan?